KOMPAS.com - Sistem ekonomi etatisme adalah sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonominya terpusat pada negara atau pemerintah.
Contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi ini, antara lain Korea Utara, Rusia, Uni Soviet, Kuba, dan negara komunis lainnya.
Dikutip dari buku Dasar Ilmu Ekonomi (2022) karya Nugrahini Susantinah dkk, sistem ekonomi etatisme menerapkan monopoli.
Karena seluruh kegiatan, sumber daya alam, dan faktor produksinya dikuasai oleh satu pihak, yakni pemerintah atau negara.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi etatisme. Apa sajakah itu?
Menurut Yuni Pambreni dan Suci Ayu Sudari dalam buku Pengantar Bisnis (2022), kelebihan sistem ekonomi etatisme adalah:
Dengan demikian, harga kebutuhan pokok, seperti makanan, minuman, dan pakaian bisa dikontrol supaya tidak terlalu mahal.
Baca juga: Sistem Ekonomi Etatisme: Pengertian dan Ciri-cirinya
Ini terjadi karena seluruh faktor produksi serta sumber daya alam dikuasai dan dimiliki negara.
Terpusatnya seluruh kegiatan ekonomi pada pemerintah, mempermudah serta mempercepat proses pembangunan. Mulai dari infrastruktur hingga sarana dan prasarana.
Kegiatan ekonomi yang terpusat juga memberi kebebasan pada pemerintah untuk menentukan kegiatan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Di balik kelebihannya itu, sistem ekonomi etatisme juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:
Dalam sistem ekonomi etatisme, pemerintah menguasai seluruh faktor produksi dan kegiatan ekonomi. Sehingga individu tidak bisa secara bebas mendirikan kegiatan usaha.
Baca juga: Sistem Ekonomi Pancasila: Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya
Sistem ekonomi etatisme menghilangkan kepemilikan individu dan kebebasan masyarakat untuk menguasai serta mengolah sumber daya.
Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2022) oleh Laros Tuhuteru dkk, dalam sistem ekonomi etatisme, pemerintah memonopoli seluruh kegiatan ekonomi.
Sehingga secara langsung maupun tidak, ini mematikan kreativitas masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.