KOMPAS.com - Awan terlihat tinggi di lapisan atmosfer Bumi. Awan merupakan salah satu unsur terpenting dari cuaca dan iklim.
Pada dasarnya, awan terbentuk saat ada proses pengembunan air di langit. Air yang mengembun tersebut terjadi karena proses kondensasi.
Menurut Aminarno Budi Pradana dalam buku Meteorologi Penerbangan dan Pengaruhnya terhadap Operasi Pesawat Udara (2015), awan adalah kumpulan butir-butir air atau kristal es berjumlah sangat banyak yang menempel di inti kondensasi.
Awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es di atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air di udara.
Jenis awan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan ketinggian atau tingkatannya, yakni:
Baca juga: Awan Cirrus: Pengertian dan Ciri-cirinya
Dikutip dari buku Pengantar Meteorologi (2019) oleh Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian, awan tinggi adalah awan yang biasanya terdiri dari kristal es serta sebagian kecil cairan air.
Jenis awan ini berada di ketinggian lebih dari 6 sampai 12 kilometer. Kelompok awan tinggi ini tidak menurunkan hujan.
Contohnya:
Dilansir dari buku Ensiklopedia Seri Cuaca dan Iklim 1 (2019) karangan Delik Iskandar dkk, awan sedang atau menengah adalah jenis awan yang berada pada ketinggian 2 sampai 6 kilometer.
Jenis awan ini juga terdiri dari kristal es dan sebagian kecil cairan air. Awan ini tidak menurunkan hujan.
Contohnya:
Baca juga: Mengapa Awan Terlihat Bergerak di Langit?
Merupakan jenis awan yang berada di ketinggian kurang dari 2 kilometer.
Kelompok awan ini tersusun dari titik-titik air. Apabila udara cukup dingin, jenis awan ini bisa mengandung partikel es dan salju.
Contohnya:
Merupakan jenis awan yang berada di ketinggian sangat rendah, sekitar 0,5 sampai 1,5 kilometer di atas permukaan laut.
Ada dua jenis awan perkembangan vertikal, yakni Cumulus dan Cumulonimbus.
Adalah jenis awan yang terlihat terpisah dan umumnya memiliki bentuk padat dengan batas yang jelas. Contohnya awan Cumulus Fractus, Cumulus Humilis, dan Cumulus Kongestus.
Merupakan evolusi dari awan Cumulus yang mendapat energi panas luar biasa. Awan ini menjadi sumber bencana cuaca, seperti hujan es, puting beliung, tornado, hujan deras, serta petir.
Baca juga: Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.