Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya

Kompas.com - 21/05/2022, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Awan terlihat tinggi di lapisan atmosfer Bumi. Awan merupakan salah satu unsur terpenting dari cuaca dan iklim.

Pada dasarnya, awan terbentuk saat ada proses pengembunan air di langit. Air yang mengembun tersebut terjadi karena proses kondensasi.

Menurut Aminarno Budi Pradana dalam buku Meteorologi Penerbangan dan Pengaruhnya terhadap Operasi Pesawat Udara (2015), awan adalah kumpulan butir-butir air atau kristal es berjumlah sangat banyak yang menempel di inti kondensasi.

Awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es di atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air di udara.

Jenis awan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan ketinggian atau tingkatannya, yakni:

  1. Keluarga awan tinggi
  2. Keluarga awan sedang
  3. Keluarga awan rendah
  4. Keluarga awan perkembangan vertikal.

Baca juga: Awan Cirrus: Pengertian dan Ciri-cirinya

Awan tinggi

Dikutip dari buku Pengantar Meteorologi (2019) oleh Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian, awan tinggi adalah awan yang biasanya terdiri dari kristal es serta sebagian kecil cairan air.

Jenis awan ini berada di ketinggian lebih dari 6 sampai 12 kilometer. Kelompok awan tinggi ini tidak menurunkan hujan.

Contohnya:

  1. Awan Cirrus
  2. Awan Cirrocumulus
  3. Awan Cirrostratus.

Awan sedang

Dilansir dari buku Ensiklopedia Seri Cuaca dan Iklim 1 (2019) karangan Delik Iskandar dkk, awan sedang atau menengah adalah jenis awan yang berada pada ketinggian 2 sampai 6 kilometer.

Jenis awan ini juga terdiri dari kristal es dan sebagian kecil cairan air. Awan ini tidak menurunkan hujan.

Contohnya:

  1. Awan Altostratus
  2. Awan Altocumulus.

Baca juga: Mengapa Awan Terlihat Bergerak di Langit?

Awan rendah

Merupakan jenis awan yang berada di ketinggian kurang dari 2 kilometer.

Kelompok awan ini tersusun dari titik-titik air. Apabila udara cukup dingin, jenis awan ini bisa mengandung partikel es dan salju.

Contohnya:

  1. Awan Nimbostratus
    Sering menimbulkan hujan deras yang lama.
  2. Awan Stratus
    Sebenarnya awan ini merupakan kabut yang naik dan bisa menimbulkan gerimis.
  3. Awan Stratocumulus
    Merupakan awan yang berasal dari sisa awan Cumulus. Biasa terlihat pada sore hari dan jenis awan ini jarang menurunkan hujan atau es.

Awan perkembangan vertikal

Merupakan jenis awan yang berada di ketinggian sangat rendah, sekitar 0,5 sampai 1,5 kilometer di atas permukaan laut.

Ada dua jenis awan perkembangan vertikal, yakni Cumulus dan Cumulonimbus.

Awan Cumulus

Adalah jenis awan yang terlihat terpisah dan umumnya memiliki bentuk padat dengan batas yang jelas. Contohnya awan Cumulus Fractus, Cumulus Humilis, dan Cumulus Kongestus.

Awan Cumulonimbus

Merupakan evolusi dari awan Cumulus yang mendapat energi panas luar biasa. Awan ini menjadi sumber bencana cuaca, seperti hujan es, puting beliung, tornado, hujan deras, serta petir.

Baca juga: Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com