KOMPAS.com - Kegiatan operasional dilakukan perusahaan dengan memproduksi, menjual, atau memasarkan produk kepada konsumen.
Contoh perusahaan yang melakukan kegiatan operasional, antara lain perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa.
Keduanya memiliki kegiatan operasional yang sedikit berbeda, mulai dari penggunaan bahan baku hingga produk yang dihasilkan.
Apa sajakah perbedaan kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa?
Dikutip dari buku Pengungkapan Kinerja Ekonomi, Sosial, Lingkungan pada Financial Performance Perusahaan Manufaktur (2022) oleh Justira Dura, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya, berupa membeli dan mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual.
Salah satu bagian dari perusahaan manufaktur ialah pabrik. Tempat ini digunakan perusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi produk tertentu.
Baca juga: Bedanya Perusahaan Perorangan, Persekutuan, dan Perseroan
Sementara itu, menurut Diana Frederica dan Sajuli Andreas dalam buku Accurate V5 pada Perusahaan Dagang dan Jasa (2017), perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa atau barang tidak berwujud kepada konsumen.
Adapun barang yang dijual dalam perusahaan jasa tidak memiliki harga pokok, tidak bisa diretur kembali, tidak berwujud, serta tidak ada jumlah stoknya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan manufaktur dan jasa memiliki sejumlah perbedaan yang terletak pada kegiatan operasionalnya.
Jelaskan perbedaan kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa!
Perbedaan kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa terletak pada penggunaan bahan baku, produk yang dihasilkan, persediaan barang, dan lokasi produksinya.
Berikut penjelasannya:
Perusahaan manufaktur membutuhkan bahan baku yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan. Contohnya untuk memproduksi baju, perusahaan membutuhkan bahan baku, berupa kain, benang, dan kancing.
Sementara dalam perusahaan jasa, bahan baku tidak diperlukan. Sebab perusahaan ini tidak menjual barang yang berwujud, melainkan lebih pada pelayanan. Contohnya konsultasi dan pelatihan.
Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Adanya Perusahaan Asing di Indonesia
Hasil produksi perusahaan manufaktur memiliki wujud fisik atau bisa dilihat, diraba, dikonsumsi, dan digunakan. Misalnya makanan, pakaian, mobil, motor, dan sepeda.