KOMPAS.com – Bulan adalah satu-satunya satelit bumi. Bulan memiliki ukuran yang lebih besar dari Pluto dan senantiasa mengalilingi bumi dalam orbit yang tetap. Bagaimana keadaan permukaan bulan?
Tidak seperti bumi, bulan tidak memiliki cuaca ataupun iklim. Permukaan bulan adalah ruang hampa yang hampir stabil. Di permukaan bulan tidak ada hujan, angin, awan, air, musim, bahkan tidak ada erosi.
Apakah permukaan bulan rata? Permukaan bulan tidak rata, melainkan dipenuhi kawah dengan berbagai ukuran. Mengapa permukaan bulan tidak rata? Permukaan bulan tidak rata dan dipenuhi kawah karena atmosfernya yang tipis.
Baca juga: Bulan, Satelit Alami Bumi
Dilansir dari NASA Solar System Exploration, atmosfer bulan tidak bisa menahan saat batuan luar angkasa (misalnya asteroid, meteoroid, dan komet) menghantamnya dengan kecepatan tinggi.
Hantaman tersebut menghasilkan banyak kawah, membuat permukaan bulan tidak rata.
Keadaan permukaan bulan sangat berbeda dengan bumi disebabkan juga oleh gaya gravitasinya yang kecil. Bulan memiliki gaya gravitasi yang jauh lebih kecil dari bumi, yaitu sekitar 1,6 meter per sekon.
Gaya gravitasi yang kecil membuat gaya tarikan ke inti bulan lemah. Hal tersebut membuat banyak benda dapat mengapung di bulan.
Para astronaut yang datang ke bulan juga kesulitan untuk menjaga keseimbangannya karena gaya gravitasinya yang rendah.
Baca juga: Teori Asal Usul Bulan
Seluruh permukaan bulan ditutupi oleh debu bulan yang disebut dengan regolit. Dilansir dari Natural History Museum, regolith adalah campuran debu, pecahan batu, dan material halus hasil tumbukan meteor saat permukaannya hancur berkeping-keping.
Sehingga, akan banyak debu beterbangan ketika melangkah di bulan. Jejak kaki astronaut juga akan tertinggal di permukaan bulan yang berbedebu ini.
Bagaimana kondisi udara di permukaan bulan? Bulan memiliki atmosfer yang sangat tipis, sehingga tidak ada udara di bulan. Manusia tidak bisa bernafas di bulan, karena pada dasarnya permukaan bulan adalah ruang hampa.
Atmosfer yang sangat tipis, membuat permukaan bulan memiliki suhu yang sangat ekstrem. Dilansir dari Space, pada siang hari rata-rata suhu permukaan bulan adalahh 123°C, sedangkan pada malam hari suhu rata-ratanya turun secara drastis hingga -233°C.
Baca juga: Mengapa Bulan Disebut Sebagai Satelit Alami Bumi?
Permukaan bulan sekitar 83 persennya, terdiri dari dataran tinggi yang dipenuhi kawah.
Dataran tinggi bulan berupa gunung-gunung landai tanpa adanya tebing ataupun puncak gunung yang tajam.
Pegunungan bulan terlihat seperti kumpulan bukit yang sangat landau dan dipenuhi kawah.
Keadaan permukaan bulan yang selanjutnya adalah bulan memiliki Maria. Maria adalah daerah gelap di bulan yang mengambil sekitar 17 persen permukaan bulan.
Maria terbentuk dari lava vulkanik hasil letusan gunung pada masa awal pembentukan bulan, sekitar 4,2 hingga 1,2 miliar tahun yang lalu.
Dilansir dari Lumen Learning, aliran lava letusan tersebut mengisi depresi besar yang disebut cekungan dan membentuk permukaan bulan yang komposisinya mirip dengan kerak bawah laut bumi.
Hal tersebut menyebabkan, Maria disebut sebagai lautan di bulan (walau tidak memiliki air).
Baca juga: Pasang Surut: Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan terhadap Bumi
Bulan adalah benda luar angkasa yang aktif. Walau tidak seaktif bumi, aktivitas inti bulan dapat mengakibatkan gempa. Gempa bulan dapat terasa hingga permukaannya, dan bisa berlangsung dalam waktu 10 menit.
Gempa bulan juga kerap kali mengakibatkan permukaannya mengalami retakan kecil dan mengeluarkan gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.