Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Surut: Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan terhadap Bumi

Kompas.com - 29/03/2022, 17:29 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Matahari dan bulan, masing-masing memiliki gravitasi yang mengikat keduanya dengan bumi. Apa akibat gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi? Akibat gravitasi matahari dan gravitasi bulan terhadap bumi adalah pasang surut air laut.

J.L. Sumich dalam buku berjudul An Introduction to the Biology of Marine Life (1996), menyebutkan bahwa Sir Isaac Newton menjelaskan bahwa gaya tarik gravitasi matahari dan bulan mengakibatkan pasang surut air laut pada bumi.

Gaya gravitasi dapat menarik benda apapun yang ada di dalam medan gayanya. Bulan memiliki massa yang lebih kecil dari bumi.

Namun, memiliki jarak yang sangat dekat. Sehingga, gravitasi bulan memberikan pengaruh terhadap bumi.

Baca juga: Hukum Kepler dalam Gerak Tata Surya

Adapun, matahari memiliki jarak yang sangat jauh dari bumi. Namun, matahari jauh lebih besar daripada bumi (besar gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa).

Sehingga, gaya gravitasi matahari sangatlah besar hingga membuat bumi tertahan di orbitnya.

Terbentuknya pasang surut

Dilansir dari Space, gravitasi matahari dan bulan manarik permukaan bumi dan menyebabkan kenaikan serta penurunan permukaan laut atau yang lebih dikenal dengan istilah pasang surut.  

Gaya gravitasi bulan menarik permukaan bumi yang berhadapan dengannya. Pada daerah tersebut, air akan tertarik ke satu dan membentuk tonjolan.

Di permukaan bumi, tonjolan tersebut terlihat sebagai naiknya permukaan laut dan disebut sebagai pasang.

Pasang tidak hanya terjadi di permukaan bumi yang bertatapan dengan bulan, melainkan di bagian belakang permukaan tersebut.

Baca juga: Sumber Energi Pasang Surut Air Laut

Dilansir dari NOAA SciJinks, hal tersebut terjadi karena pasang surut adalah gaya diferensial yang lahir dari perbedaan gravitasi di atas permukaan bumi.

Gravitasi bulan yang menarik air pada satu daerah, menyebabkan daerah di belakangnya berada pada titik terlemah gravitasi. Sehingga, pada daerah tersebut terbentuk juga tonjolan air laut yang mengakibatkan pasang.

Adapun, pada dua kutub bumi terjadi pemampatan yang menyebabkan turunnya permukaan air laut atau dikenal sebagau surut.

Hal tersebut menjelaskan mengapa bumi mengalami dua kali pasang dan surut.

Pasang tidak hanya terjadi di satu tempat, begitu juga dengan surut. Hal tersebut karena bumi berputar dan berotasi, menyebabkan pasang surut terjadi bergantian di permukaan bumi.

Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com