Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Langka Terancam Punah di Pulau Kalimantan

Kompas.com - 22/03/2022, 16:13 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau dengan keanekaragaman hewan yang tinggi. Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar adalah orang utan dan bekantan. 

Orang Utan 

Orang utan adalah primata endemik Indonesia. Orang utan adalah salah satu hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan, kebakaran, penebangan pohon, dan juga perburuan liar. 

Diperkirakan ratusan orang utan diburu setiap tahunnya. Padahal, satu betina orang utan hanya bisa melahirkan satu anak dalam waktu tujuh hingga delapan tahun sekali. 

Hal tersebut membuat populasi orang utan menurun secara drastis hingga berada dalam daftar hewan yang sangat terancam punah. 

Dilansir dari World Wild Life, diperkirakan hanya terdapat 230 ribu orang utan di dunia, di mana 104 ribunya berada di Kalimantan. 

Baca juga: Satwa Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia

Tenggiling

Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah karena perburuan liar adalah tenggiling. Hanya ada delapan spesies tenggiling di dunia, salah satunya ada di Kalimantan. 

Dilansir dari National Geographic, puluhan ribu tenggiling diburu setiap tahunnya untuk diambil sisiknya dan dijadikan obat (sebagaimana yang dilakukan pada cula badak).

Selain untuk obat, tenggiling juga kerap dikonsumsi ataupun dijadikan pajangan karena entuk tubuhnya yang unik. 

Perburuan liar secara besar-besaran membuat tenggiling masuk ke dalam daftar hewan snagat terancam punah dan dilindungi keberadaannya oleh undang-undang. 

Baca juga: Apa Penyebab Burung Cenderawasih Terancam Punah?

Monyet bekantan (Nasalis larvatus)

Hewan terancam punah di Kalimantan selanjutnya adalah monyet bekantan. Bekantan adalah primata yang sangat pandai berenang.

Hewan endemik Kalimantan ini memiliki hidung yang panjang dan besar, membuatnya sangat mudah dikenali. 

Bekantan termasuk ke dalam hewan terancam punah arena penebangan hutan hujan tropis Borneo untuk pembukaan lahan perkebunan. Diperkirakan hanya tersisa sekitar tujuh ribu ekor bekantan saja di dunia. 

Monyet daun merah

Selanjutnya ada monyet daun merah dengan nama latin Presbytis rubicunda. Monyet daun merah adalah hewan endemik Kalimantan yang lebih dikenal dengan nama lutung merah. 

Baca juga: Kisah Sedih di Balik Kepunahan Burung Dodo

Disebut lutung merah, karena mereka memiliki bulu berwarna coklat kemerahan. Monyet dunia lama ini memiliki ekor yang panjang dan tinggal di kanopi hutan hujan tropis Borneo. 

Populasi lutung merah tertekan oleh perburuan liar juga hilangnya daerah hutan hujan akibat pembukaan lahan. 

Lutung dahi putih

Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar adalah lutung dahi putih.

Lutung dahi putih atau surili berwajah putih memiliki nama latin Presbytis frontata

Lutung dahi putih memiliki bulu berwarna coklat dengan dahi yang berwarna putih. Karena perburuan liar dan juga tergerusnya habitat akibat perluasan perkebunan dan industri. 

Macan dahan sunda

Hewan langka di Kalimantan selanjutnya yang terancam punah adalah macan dahan sunda. Diperkirakan, hanya ada sekitar empat ribu ekor macan dahan yang tersisa di dunia. 

Baca juga: Kisah Kepunahan Harimau Bali

Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, macan dahan adalah salah satu spesies kucing paling purba. Mereka tidak bisa mengaum ataupun mendengkur seperti kucing pada umunya. 

Memiliki bulu yang tebal dengan pola berbintik yang membuatnya sangat unik. Hal tersebut, membuat pemanjat ini banyak diburu untuk mendapatkan bulunya.

Pembukaan lahan perkebunan juga membuat habitat macan dahan tergerus sehingga berada pada posisi terancam punah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com