Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus ada Proses Pembusukan?

Kompas.com - 26/11/2021, 14:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comPembusukan merupaka proses teurainya zat organik oleh jamur dan mikroba. Buah-buahan, makanan, hewan mati dan tubuh manusia, semua akan mengalami proses pembusukan.

Namun, pernahkah kamu bertanya mengapa harus ada proses pembusukan? Pembusukan kerap kali memilikui kesan negatif karena dianggap menjijikan dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Apalagi jika menyangkut pembusukan tubuh manusia yang kerap kali dicap mengerikan. Namun, pembusukan merupakan suatu proses alamiah yang sangat penting bagi kehidupan.

Siklus karbon

Tubuh makhluk hidup tersusun dari mengonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga molekul tersebut, memiliki komponen dasar berupa karbon. Dan jika jumlah karbon di bumi tidak pernah berkurang ataupun bertambah, artinya ada yang dinamakan siklus karbon.

Dilansir dari BBC, proses pembusukan atau dekomposisi adalah pemecahan organisme mati, urin, feses menjadi senyawa karbon yang sederhana untuk kemudian dikembalikan ke lingkungan.

Baca juga: Dampak Jika Sisa Makanan Dibiarkan Terjemur di Bawah Sinar Matahari

Karbon tersebut kemudian akan digunakan lagi oleh makhluk hidup yang baru. Itulah yang disebut dengan siklus karbon.

Sederhananya kita mengonsumsi karbon atau bahkan tubuh kita tersusun dari karbon yang dulunya pernah menyusun makhluk hidup lain. Mungkin sedikit bagian dari karbon tubuh kita dulunya pernah merupakan karbon pembentuk tubuh seekor dinosaurus.

Tanpa adanya pembusukan yang melepaskan karbon dari organisme mati, karbon akan terus berkurang. Akibatnya akan semakin berkurang bahan baku untuk kelahiran organisme baru.

Sehingga, proses pembusukan memainkan peran kunci dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di bumi.

Mencegah penumpukan organisme mati

Satu lagi alasan mengapa harus ada proses pembusukan adalah untuk mencegah penumpukan organisme mati. Proses pembusukan secara perlahan akan mendekomposisi zat organik melalui bakteri, dan mikroorganisme lainnya hingga zat tersebut terurai secara sempurna.

Tanpa adanya proses pembusukan, organisme mati tidak akan terurai, menumpuk, dan memenuhi bumi. Mnegutip dari Trees for Life, hutan gugur beriklim sedang saja menghasilkan sampah daun lebih dari tiga ton per hektar setiap tahunnya.

Baca juga: Alasan Terjadinya Pembusukan Sampah Sisa Makanan di Lubang Biopori

Sedangkan luas hutan dunia adalah sekitar 4,07 juta hektar. Bayangkan berapa banyak daun mati yang akan menumpuk jika tidak adanya proses pembusukan.

Selain daun mati, tubuh hewan mati, tubuh manusia, kotoran hewan dan manusia, serta urinnya akan berada di bumi tanpa terurai.

Tanpa adanya proses pembusukan, semua sisa zat organik tersebut akan memenuhi bumi, menempati sebagian besar lahan, dan tumpukan tersebut akan terus bertambah hingga memenuhi bumi. Dengan organisme mati akan terurai dan menyediakan nutrisi bagi organisme baru yang lahir ke bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com