Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Teori Unilinear?

Kompas.com - 16/07/2021, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama ini kita mengenal teori evolusi Darwin yang menjelaskan bagaimana makhluk hidup sederhana berubah menjadi makhluk hidup kompleks berdasarkan seleksi alam.

Tidak hanya terjadi perubahan fisik dalam proses evolusi, namun juga terjadi perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayan dalam jangka waktu yang panjang tanpa direncanakan disebut dengan evolusi budaya.

Terlepas dari pro dan kontra tentang teori evolusi Darwin, manusia memanglah mengalami evolusi kebudayaan.

Manusia berkembang dari budaya primitif ke budaya yang lebih modern melalui proses pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena manusia terus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan pemenuhan kebutuhannya untuk bertahan hidup.

Misalnya pada jaman dahulu manusia hidup dengan mengumpulkan makanan secara nomaden.

Baca juga: Teori AIDAS dan Pengaruhnya di Bisnis Marketing

Namun, manusia kemudian belajar caranya bercocok tanam sehingga mereka bisa tinggal menetap di suatu tempat. Perkembangan tersebut terus berlanjut hingga manusia menjadi modern seperti skarang ini.

Teori unilinear

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang evolusi kebudayaan pada manusia, salah satunya adalah teori unilinear.

Dilansir dari Soerjono Seokanto dalam Sejarah Antropologi II (1990), tokoh yang mempelopori eori Evolusi Unilinear (unilinear theories of evolution) adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer.

Teori ini berangkat dari pendapat Edward B. Taylor tentang degenerasi budaya. Taylor tidak percaya adanya istilah degenerasi budaya, yang berisi bahwa kelompok masyarakat Indian Amerika mengalami kemunduran kebudayaan.

Dilansir dari Anthropology University of Alabama, Taylor percaya bahwa manusia di lokasi yang berbeda sama-sama berkembang dan maju melalui tahapan tertentu dari budaya yang sederhana ke budaya yang lebih kompleks.

Hal ini berarti kelompok masyarakat primitif juga mencapai posisi mereka saat itu karena belajar dan bukannya tidak belajar, apalagi mengalami kemunduran.

Baca juga: Partisipasi Politik: Pengertian, Teori, Faktor, dan Bentuknya

Kelompok masyarakat tersebut hanya berkembang lebih lambat dibanding kelompok masyarakat lain yang sudah terlebih dahulu mengenal peradaban.

Teori unilinear ini mempercayai bahwa manusia mengalami perkembangan kebudayaan yang akan terus maju.

Sehingga bagan evolusi kebudayaan teori unilinear berupa garis lurus yang menuju ke arah kanan. Atau dapat disimpulkan bahwa teori unilinear menyatakan evolusi kebudayaan manusia terus maju menuju kehidupan yang lebih kompleks dan modern.

Teori evolusi kebudayaan unilinear ini didukung oleh Lewis Henry Morgan. Morgan dalam bukunya Ancient Society (1877) membagi manusia terhadap tiga tahap dasar kebudayaan yaitu dari kebiadaban, barbarisme, kemudian menjadi beradab.

Morgan sendiri membagi kebiadaban menjadi tiga tahapan yaitu bawah, menengah, dan atas. Kebiadaban awal ditandai dengan pembuatan tembikar atau perangkat yang terbuat dari tanah liat.

Kebiadaban tengah ditandai dengan kemampuan menangkap ikan dan menemukan api. Adapun kebiadaban atas ditandai dengan perkembangan alat perburuan seperti busur dan anak panah.

Baca juga: Motivasi: Pengertian, Teori, dan Jenisnya

Menurut teori unilinear, semua masyarakat di dunia mengalami tahapan perkembangan yang sama (kebiadaban, barbarisme, dan keberadaban). Namun memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam mencapai tiap tahapannya.

Berdasarkan teori Unilinier, perubahan sosial yang lambat terjadi mengikuti tahap-tahap sederhana kemudian menjadi kompleks.

Melalui pembelajaran dan didorong faktor perubahan kebudayaan, kebudayaan manusia berevolusi menjadi lebih modern dan kemudian membangun peradaban yang lebih maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com