Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Serampang Dua Belas, Mengisahkan Cinta Pandangan Pertama

Kompas.com - 15/03/2021, 16:33 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tari Serampang Dua Belas berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini diciptakan oleh salah satu guru di Sumatera Utara, yaitu Guru Sauti.

Dalam buku Budaya Musik dan Tari Melayu Sumatera Utara (2008) oleh Muhammad Takari, sebelum bernama Serampang Dua Belas, tarian ini berana Pulau Sari.

Nama dua belas artinya tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang. Selain itu penamaan Serampang Dua Belas merujuk pada ragam gerak tarinya sebayak 12.

Tari Serampang Dua Belas adala tarian yang berkisah mengenai dua anak manusia yang saling jatuh cinta sejak pandangan pertama.

Diakhiri dengan pernikahan yang direstuo oleh kedua orang tua sang perempuan. Tarian ini merupakan cerita proses bertemunya dua hati dan biasanya ditarikan oleh pasangan laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Tari Tanggai, Tarian Menyambut Tamu di Sumatera Selatan

Gerak tari

Gerakan tari Serampang Dua Belas merupakan perpauan gerak antara Portugis dan Melayu Deli dengan 12 macam gerakan.

Dalam jurnal Tari Serampang Dua Belas di Sumatera Utara Kajian Estetika (2017) karya Sabri Gusmail, 12 ragam gerak tari tersebut adalah:

  1. Ragam tari permulaan, mengisahkan pertemuan antara remaja putra dan putri untuk pertama kalinya.
  2. Ragam memendam cinta, mengisahkan bahwa cinta mereka sudah mulai meresap ke lubuk hati masing-masing.
  3. Ragam memendam cinta, mengisahkan bahwa masing-masing telah memendam rasa.
  4. Ragam menggila mabuk kepayang, mengisahkan bahwa mereka sedang mabuk kepayang.
  5. Ragam isyarat tanda cinta, mengisahkan bahwa telah ada isyarat tanda cinta.
  6. Ragam balasan isyarat, mengisahkan bahwa ada balasan isyarat.
  7. Ragam menduga, mengisahkan bahwa telah ada balasan isyarat.
  8. Ragam masih belum percaya, mengisahkan kalau keduanya masih belum percaya juga.
  9. Ragam jawaban, mengisahkan bahwa telah ada jawaban dari pihak wanita.
  10. Ragam pinang-meminang, mengisahkan bahwa mereka telah melakukan peminangan.
  11. Ragam mengantar pengantin, mengisahkan bahwa mereka telah resmi menjadi pengantin dan telah bersanding.
  12. Ragam pertemuan kasih, mengisahkan bahwa mereka telah diikat dalam satu pertemuan kasih mesra yaitu pernikahan.

Baca juga: Tari Tabuik, Tarian Tradisional di Sumatera Barat

Sedangkan gerakan-gerakan disetiap ragam tersebut yaitu:

  1. Gerak tari permulaan, pasangan penari berjalan lambat sembari mengelilingi satu sama lain.
  2. Gerak tari berjalan, pasangan penari berputar mengelilingi satu sama lain dengan lompatan kecil.
  3. Gerak tari pusing, pada gerak ini pasangan penari masih berjalan pelan dan saling mengelilingi.
  4. Gerak tari gila, pasangan penari mulai berjalan berlenggak-lenggok seperti seseorang dimabuk asmara.
  5. Gerak tari sipat, gerakan lincah dari pasangan penari.
  6. Gerak tari goncat-gancet, pasangan penarimelangkah seirama.
  7. Gerak tari sebelah kaki, pasangan openari saling mengisyaratkan cinta.
  8. Gerak tari langkah tiga, pasangan penari melompat tiga kali ke depan atau ke belakang.
  9. Gerak tari melonjak, gerakan tari dilakukan dengan melonjak ke atas.
  10. Gerak tari datang-mendatangi, pasangan penari saling mendekat dengan diikuti dua kelompok penari.
  11. Gerak tari rupa, memperlihatkan proses mengantar kedua mempelai menuju pelaminan.
  12. Gerak tari sapu tangan, pasangan penari mengeluarkan sapu tangan dan saling menyilangkan sapu tangannya.

Baca juga: Tari Payung, Berawal dari Pertunjukan Sandiwara di Minangkabau

Busana dan alat musik

Dilansir dari situs Encyclopedia Jakarta Tourism, busana penari perempuan adalah baju kurung lengan panjang dengan kain yangmenutupi pinggan hingga mata kaki.

Sedangkan penari pria mengenakan kemeja dan celana panjang. Dilengkapi dengan peci dankain di pinggang sepanjang lutut. Musik pengiring tarian ini adalah gabungan akordeon, kecapi, dan rebana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com