Sedangkan ekuitas adalah hak atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Contoh ekuitas adalah modal serta saham yang dimiliki perusahaan.
Ekuitas juga sering disebut sebagai kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh aset yang dimiliki lalu dikurangi dengan kewajiban yang harus dibayar, hasilnya adalah ekuitas perusahaan.
Aset, liabilitas dan ekuitas dapat semakin mudah dipahami dengan persamaan dasar akuntansi. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
Persamaan dasar akuntansi merupakan catatan perubahan aset, liabilitas dan ekuitas atau harta, utang dan modal, yang dikarenakan adanya transaksi.
Bentuk persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas atau Harta = Utang + Modal.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Definisi, Unsur, dan Fungsinya
Adanya hak yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan selalu diikuti dengan adanya kewajiban pula pada pihak lain. Hal ini akan terus terjadi demikian dan berulang.
Dilansir dari situs Fundbox, persamaan dasar akuntansi ini akan membantu menyeimbangkan neraca milik perusahaan.
Persamaan dasar akuntansi memperlihatkan jika total keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sama dengan jumlah kewajiban serta ekuitas dari pemegang saham.
Contoh soal dan cara menghitungnya:
Sebuah perusahaan memiliki aset sebesar Rp 14 juta serta ekuitas sebesar Rp 10 juta. Berapakah jumlah liabilitas atau kewajiban yang dimiliki perusahaan?
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Maka cara menghitungnya adalah aset dikurangi ekuitas perusahaan, Rp 14 juta dikurangi Rp 10 juta. Maka liabilitas dari perusahaan tersebut adalah Rp 4 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.