Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asas-Asas dalam Seni Rupa Murni

Kompas.com - 30/11/2020, 12:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan kegunaan, tapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. 

Dikutip dari buku The Perceptual Structure of Three Dimensional Art (2016) karya Paul MW, seni rupa murni memiliki fungsi untuk memuaskan batin di dalam ciptaannya dengan mengutamakan unsur keindahan. 

Keindahan karya seni tidak lepas dari unsur-unsur yang menyertainya. Dalam pengolahan unsur-unsur seni rupa tersebut terdapat suatu asas yang harus diikuti untuk menghasilkan sebuah karya seni yang baik. 

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), asas-asas dalam seni rupa berlaku terhadap semua cabang seni rupa. Asas-asas tersebut menyangkut komposisi dan proporsi.

Baca juga: Fungsi Sosial Seni Musik

Karya seni bisa dinilai memiliki nilai yang tinggi dengan melihat komposisi yang ada didalamnya.

Komposisi ini menjadi penting untuk diperhatikan mengingat sebuah karya seni merupakan satu kesatuan makna. 

Berikut asas-asas seni rupa murni: 

  • Kesatuan

Kesatuan atau unity dalam karya seni rupa menunjukkan keterpaduan dan keutuhan berbagai unsur fisik dan nonfisik dengan karakter berbeda dalam sebuah karya.

Keberhasilan bentuk estetik karya seni ditandai oleh menyatunya unsur-unsur estetik atau visual.

Unsur-unsur gambar yang baik akan menyatu padu, tidak terkesan terpencar atau berantakan. 

Baca juga: Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

  • Keseimbangan

Keseimbangan atau balance adalah penyusunan unsur-unsur yang berbeda tetapi memiliki keterpaduan dan saling mengisi sehinga memberikan kesan kestabilan secara visual.

Bobot visual ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur, dan kehadiran semua unsur.

Keseimbangan dalam penyusunan bentuk dibagi menjadi keseimbangan formal (simetris) dan non formal (asimetris).

  • Irama

Kesan gerak dalam irama dapat bersifat harmoni dan kontras, pengulangan atau repetisi, serta variasi.

Irama dalam seni rupa ibarat alunan lagu atau musik yang diatur sedemikian rupa. Sehingga tercipta suatu keindahan. 

Baca juga: Karakteristik dan Prinsip Pembuatan Seni Liping

  • Harmoni, adalah kesan keselarasan yang tersusun dari gabungan dua atau lebih unsur rupa yang sejenis, sedangkan kontras adalah kesan pertentangan yang ditimbulkan oleh gabungan unsur-unsur yang berbeda.
  • Penyusunan unsur-unsur rupa yang sama secara berulang dalam sebuah komposisi.
  • Variasi atau keberagaman dalam bentuk, jarak, ukuran, dan arah unsur-unsur rupa dalam sebuah komposisi adalah cara lain membuat irama.
  • Center of Interest

Dalam karya seni tugasnya sebagai pusat perhatian dan daya tarik karena unik, istimewa, ganjil, unggul.

Selain center of interest, terdapat kata-kata lain yang mendekati seperti dominasi, emphasis atau aksentuasi, focal point, eye catcher, eye pathway, dan blikvanger (bahasa Belanda).

Baca juga: Unsur dan Jenis Seni Liping 

Melansir Alfauzani (2008) dalam jurnal berjudul Karya Seni Grafis Hardboardcut: Kehidupan Pasar Tradisional, dominasi merupakan pengaturan bagian atau bagian yang menguasainya dalam suatu susunan agar menjadi pusat perhatian dan tekanan.

Dominasi menjadi bagian yang penting atau utama dalam suatu susunan secara keseluruhan. Dominasi disebut juga center of interest atau pusat perhatian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com