KOMPAS.com - Seni liping tidak terlalu dikenal banyak orang karena hasil kreasinya mungkin tidak terlalu diketahui.
Seni liping atau dikenal dengan seni diorama adalah sebuah bentuk karya seni yang bentuknya berupa visualisasi tiga dimensi tentang cerita rakyat, tokoh, hewan, atau cerita-cerita warisan leluhur.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diorama merupakan sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami, pola atau corak tiga dimensi suatu adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan obyek dan tokoh di depan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Dikutip dari situs Indonesia.go.id, seni liping merupakan gambaran seni diorama yang menceritakan gambaran kehidupan. Diorama adalah benda miniatur tiga dimensi menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan.
Baca juga: Seni Cadas: Pengertian, Bentuk, Motif dan Teknik
Dikutip dari buku Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa (2012) karya Mikke Susanto, bahwa diorama adalah gambaran adegan yang dituangkan dalam bentuk seni patung.
Secara umum “diorama" diartikan sebagai pengadaan sebuah pemandangan dalam ukuran kecil yang dibuat seperti aslinya, dilengkapi patung-patung, dan dipadukan dengan warna-warna.
Dalam pembuatan seni liping atau seni diaroma dibutuhkan beberapa alat dan bahan.
Berikut bahan pembuatan seni liping:
Polimer clay adalah salah satu jenis clay yang paling keras (firm) yang dibuat khusus untuk membuat sebuah figur dengan detail yang tinggi, dan nantinya bisa dikeraskan lagi dengan cara di oven.
Plaster cloth adalah sejenis bahan serat yang dikombinasi dengan bahan gips yang biasanya untuk membuat diorama dengan unsur bahan pembuat tanah dan dataran.
Baca juga: Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni
Kertas sebagai bahan untuk membuat latar dasar diorama itu sendiri dan juga beberapa miniatur batang pohon, kertas yang dipakai bisa menggunakan kertas yang sudah tidak terpakai seperti kertas koran dan jenis kertas yang lain.
Busa digunakan dalam membuat replika daun buatan, busa yang digunakan bisa berupa busa sponge cuci piring atau jenis busa yang lain sesuai kebutuhan.
Karton yang digunakan adalah jenis karton dengan tebal 1,5 mm atau lebih untuk digunakan pada bagian latar atau miniatur yang membutuhkan pelat tebal.
Kawat email digunakan sebagai kerangka penguat saat membuat figure manusia maupun hewan yang menggunakan bahan polimer clay.
Baca juga: Peradaban Inca: Sistem Pemerintahan dan Seni Bangunan
Kabel berserat adalah kabel yang di dalamnya mempunyai banyak serabut serat. Fungsi kabel berserat untuk membuat sesuatu yang bercabang banyak seperti ranting pohon atau benda dengan tingkat detail tertentu.