Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UAS Sejarah Indonesia: Demokrasi Liberal

Kompas.com - Diperbarui 14/02/2022, 11:20 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demokrasi liberal adalah demokrasi yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada warganya.

Politik dalam demokrasi liberal tidak ada batasan. Setiap individu atau golongan bebas untuk berserikat.

Berikut beberapa soal UAS Sejarah Indonesia untuk kelas 12 beserta pembahasannya:

Soal 1: Sebutkan empat partai pemenang Pemilu 1955!

Jawaban:

Partai politik pemenang Pemilu 1955, yaitu: 

  • Partai Nasional Indonesia (PNI)
  • Masyumi
  • Nahdatul Ulama (NU)
  • Partai Komunis Indonesia (PKI)

Baca juga: Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia

Soal 2: Jelaskan penyebab kegagalan Demokrasi Liberal di Indonesia!

Jawaban

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, kegagalan Demokrasi Liberal di Indonesia disebabkan oleh, sebagai berikut:

  • Program kerja tidak dapat dilaksanakan secara optimal karena usia kabinet yang relatif singkat.
  • Kondisi politik antar partai yang saling menjatuhkan berakibat pada iklim pemerintahan yang tidak sehat.
  • Pemberontakan dan gerakan separatis yang terjadi di daerah-daerah memecah konsentrasi pemerintah.
  • Krisis ekonomi yang dialami oleh bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
  • Adanya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di pemerintahan.

Baca juga: Dinamika Politik Partai masa Demokrasi Liberal

Soal 3: Sebutkan kabinet-kabinet yang pernah memerintah Indonesia pada masa Demokrasi Liberal!

Jawaban:

  1. Kabinet Natsir (1950-1951)
  2. Kabinet Sukiman (1951-1952)
  3. Kabinet Wilopo (1952-1953)
  4. Kabinet Ali-Sastroamidjojo I (1953-1955)
  5. Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956)
  6. Kabinet Ali-Sastroamidjojo II ( 1956-1957)
  7. Kabinet Djuanda (1957-1959)

Soal 4: Apakah yang dimaksud dengan sistem ekonomi Gerakan Benteng? 

Jawaban:

Gerakan Banteng adalah sistem ekonomi yang bertujuan mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.

Sistem ini dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Prabowo Subianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com