Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UAS Sejarah Indonesia: Perjuangan Menghadapi Integrasi Bangsa

Kompas.com - Diperbarui 21/02/2022, 11:46 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di awal pengakuan kedaulatan, Republik Indonesia menghadapi berbagai pemberontakan yang terjadi di dalam negeri.

Berbagai pemberontakan tersebut mengancam keutuhan negera. Beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di antaranya Pmeberontakan PKI Madiun 1948, Gerakan DI/TII, Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), dan lainnya.

Berikut beberapa soal UAS Sejarah Indonesia untuk kelas 12 beserta pembahasannya, mengenai perjuangan menghadapi integritasi bangsa:

Soal 1: Jelaskan 3 bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia beserta contohnya!

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Jawaban:

Berikut tiga bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca Indonesia merdeka, yaitu:

  • Konfilk yang berkaitan dengan ideologi

Konflik ini disebabkan oleh keinginan sebagian kelompok masyarakat untuk mengganti ideologi negara Indonesia. Contohnya, PKI Madiun 1948, Peristiwa G30S/PKI, dan Pemberontakan DI/TII

  • Konflik yang berkaitan dengan kepentingan (vested interest)

Koflik ini disebabkan oleh adanya kepentingan suatu kelompok untuk berkuasa demi keuntungan pribadi atau kelompok. Contohnya, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis, dan Republik Maluku Selatan (RMS)

  • Konflik yang berkaitan dengan sistem pemerintahan

Konflik ini disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan sistem pemerintahan federal pada Republik Indonesia Serikat (RIS). Contohnya, Permesta, PRRI serta Persoalan Negara Federal dan BFO.

Soal 2: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan PKI Madiun 1948 !

Jawaban

Pemberontakan PKI Madiun atau Peristiwa Madiun 1948 adalah konflik antara pemerintah Indonesia dengan kelompok oposisi sayap kiri.

Perdana Menteri Amir Sjarifuddin tidak lagi didukung karena dianggap bertanggung jawab terhadap Perjanjian Renville yang membuat beberapa wilayah Indonesia lepas ke Belanda.

Setelah jabatannya berakhir, Amir juga bertambah kecewa ketika pemerintah mengurangi tentara yang berarti juga mengurangi jumah kader komunis di TNI.

Amir yang kecewa akhirnya menjadi oposisi dan membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang terdiri dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com