KOMPAS.com - Dalam mempelajari konsep usaha dan energi tentu suatu istilah "konservatif" merupakan hal familiar yang sering dijumpai dalam literatur. Namun, apakah kalian mengetahui apa perbedaan gaya konservatif dan gaya nonkonservatif?
Ketika kita melemparkan sebuah benda ke atas, maka akan terjadi perlambatan yang diakibatkan oleh energi kinetik diubah menjadi energi potensial.
Saat benda jatuh kembali, maka terjadi pertambahan laju benda akibat dari perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.
Jika tidak ada hambatan udara, benda akan bergerak dengan laju yang sama dengan laju saat benda dilemparkan.
Baca juga: Gaya Antarmolekul: London, van der Waals, dan Ikatan Hidrogen
Dilansir dari University Physics oleh Sears and Zemansky tahun 2002, Gaya konservatif merupakan gaya yang dapat menghasilkan perubahan dua arah, yaitu antara energi kinetik dan energi potensial.
Contoh dari gaya konservatif adalah gaya gravitasi dan gaya pegas.
Sifat-sifat gaya konservatif: