Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butir-butir Mutiara: Perjuangan Soekarno

Kompas.com - 24/08/2020, 11:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

 

Jawaban: Pada 1934, Soekarno diasingkan ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dalam buku Bung Karno dan Pancasila: Ilham dari Flores untuk Nusantara (2001), diceritakan betapa terpuruknya Soekarno ketika harus diasingkan.

Ia merasa Ende seperti ujung dunia. Ia dipisahkan dari perjuangannya dan teman-temannya.

Kehidupannya diawasi. Geraknya dibatasi. Hari-hari pertama di Ende merupakan saat-saat yang sama sekali tidak menggembirakan.

Saking kecewanya, Soekarno mengibaratkan dirinya sebagai elang yang yang sudah terpotong sayapnya sehingga tak lagi berdaya.

Baca juga: Mengapa Jepang Membebaskan Soekarno dari Penjara?

Soekarno menyatakan perandaian tersebut sebab sebelum diasingkan, ia merasa seperti burung elang yang besar dan perkasa.

Namun setelah diasingkan, ia tak bisa apa-apa. Ia tak bisa berkontribusi untuk perjuangan memerdekakan Indonesia.

Walau akhirnya Soekarno mampu bangkit kembali, saat itu ia merasa terpuruk sehingga mengibaratkan dirinya seperti elang yang terpotong sayapnya.

Soal: Berdasarkan tayangan tersebut, menurutmu mengapa Klub Tonil Kalimutu memiliki pementasan dengan ciri khas yang bersifat revolusi kemerdekaan?

Jawaban: Dalam buku Kisah Istimewa Bung Karno (2010), diceritakan Bung Karno mengisi waktunya dengan berbagai macam kesibukan untuk menekan kesepian dan keasingan karena hidup jauh dari temen-temen seperjuangannya.

Baca juga: Pancasila Sebagai Dasar Negara Menurut Soekarno

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com