Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Agustus 1945, Jepang Umumkan Menyerah pada Sekutu

Kompas.com - 15/08/2020, 16:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Bom atom yang dijatuhkan pasukan Sekutu di Kota Hiroshima dan Nagasaki mampu melumpuhkan pemerintahan Jepang.

Dampaknya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Kekalahan Jepang pada Sekutu diumumkan langsung oleh Kaisar Jepang Hirohito yang tampil di radio nasional.

Dalam buku Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi (2007) karya Surhartono W. Pranoto, suara Kaisar Jepang disiarkan siang hari pada 15 Agustus 1945.

Ini memberi bukti adanya himpitan dan kesulitan oleh kegaduhan karena perubahan baru, tapi apa yang dikatakan kaisar dapat dimengerti.

Berita kekalahan Jepang sampai ke telinga para pemuda Indoesia meski sempat dirahasiakan oleh pasukan Jepang.

Baca juga: Mengapa Jepang Membebaskan Soekarno dari Penjara? 

Mereka pun Mendesak segera di proklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Kemudian para pemuda menggelar pertemuan agar kemerdekaan Indonesia segera di proklamasikan.

Dampak Hiroshima dan Nagasaki di bom

Menyerahnya Jepang tanpa syarat tidak lepas dari hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dijatuhi bom atom oleh Sekutu.

Hiroshima dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945, sedangkan Nagasaki 9 Agustus 1945.

Kondisi tersebut menghancurkan bangunan dan menewaskan puluhan jiwa rakyat Jepang.

Kematian dan penyakit akibat radiasi terus meningkat selama beberapa dekade berikutnya. Dua kota yang di bom tersebut merupakan penyangga ekonomi Jepang. 

Sebelum bom atom dijatuhkan, Jepang sudah diperingatkan untuk menyerah tanpa syarat.

Baca juga: Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI

Dalam buku Kesadaran Nasional: Dari kolonialisme sampai Kemerdekaan Jilid II (2008) karya Slamet Muljana, pada 26 Juli 1945 dalam pertemuan di Potsdam, sekutu berseru kepada pemerintah Jepang agar menyerah tanyap syarat dan mengembalikan semua daerah pendudukannya.

Ditambahkan Jepang segera diduduki tentara sekutu yang akan membentuk pemerintah militer.

Namun, seruan tersebut tidak dihiraukan. Demi penyelamatan jiwa yang akan menjadi korban perang, sekutu berniat menghentikan perang di Asia Timur Raya.

Kemudian kapal terbang sekutu mengebom Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Bom atom yang dijatuhkan tersebut memaksa pihak Jepang menyerah dan menerima syarat-syarat yang diumumkan dalam pertemuan di Potsdam.

Perjanjian damai antara kedua belah pihak diresmikan dan dilakukan di Teluk Tokyo tepatnya di kapal USS Missouri pada 1 September 1945.

Baca juga: Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Jepang

Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoro Shigemitsu menandatangani atas nama pemerintah Jepang.

Jenderal Yoshijiro Umezu menandatangani mewakili angkatan bersenjata Jepang.

Dari pihak Sekutu diwakili Jenderal Angkatan Darat Douglas MacArthur, selaku komandan di Pasifik Barat Daya dan Panglima Tertinggi Sekutu.

Menyerahnya Jepang tanpa syarat juga mengakhiri peristiwa Perang Dunia (PD) II.

Kondisi itu juga menjadi para pemuda dan tokoh Indonesia untuk segera mempersiapkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Para pemuda usai menggelar pertemuan langsung mendatangai kediaman Sukarno agar mendesak di proklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Politik Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia

Para pemuda sepakat bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digabungkan pada bangsa atau negara lain.

Bangsa Indonesia menurut mereka sudah matang untuk merdeka.

Satu-satunya jalan adalah melalui proklamasi kemerdekaan oleh bangsa Indonesia sendiri, lepas dari bangsa dan negara mana pun juga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com