Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menulis Teks Eksplanasi

Kompas.com - 03/08/2020, 19:05 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Teks eksplanasi adalah teks yang memaparkan penjelasan informasi tentang fenomena kausalitas.

Teks eksplanasi menjelaskan sebab akibat dan proses dari suatu fenomena. Untuk membuat teks eksplanasi cukup mudah.

Simak langkah-langkahnya seperti dirangkum dari Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan!

  • Tentukan topik

Pertama, tentukan topik teks eksplanasi yang akan dibuat.

Teks eksplanasi mencakup berbagai fenomena dan peristiwa mulai dari sosial, budaya, hingga fenomena alam.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Mari ambil contoh fenomena alam. Ambil topik mengenai lapisan ozon. Gagasan utamanya penipisan lapisan ozon.

  • Buat kerangka

Kedua, buat kerangka karangan berdasarkan struktur teks eksplanasi. Struktur teks eksplanasi terdiri dari penjelasan umum atau identifikasi fenomena, penggambaran rangkaian kejadian, dan terakhir ulasan atau interpretasi. Berdasarkan topik yang telah kita pilih, kerangkanya menjadi...

Penjelasan umum Definisi lapisan ozon dan masalahnya
Penggambaran rangkaian kejadian Proses penipisan lapisan ozon serta penyebab dan dampaknya
Ulasan atau interpretasi Upaya mengurangi penipisan lapisan ozon

Ilustrasi teksShutterstock Ilustrasi teks

  • Kembangkan kerangka

Ketiga, kembangkan kerangka yang sudah kamu susun. Cari fakta terkait gagasan-gagasan yang sudah kamu tetapkan.

Fakta dan data bisa kamu dapatkan dari sumber yang terpercaya di buku dan internet. Rangkai fakta-fakta itu sehingga menjadi satu tulisan yang utuh. Berikut contoh hasilnya:

Menipisnya Lapisan Ozon

Lapisan ozon merupakan gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfer. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultaviolet (UV) dari matahari. Lapisan ozon berada pada stratosfer, salah satu atmosfer pada Bumi. Letaknya di antara 15 hingga 35 kilometer di atas permukaan Bumi.

Baca juga: Struktur Teks Eksplanasi

Ozon menjadi perisai antara Bumi dan radiasi sinar ultraviolet (UV). Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Sayangnya, ozon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi ini menipis selama beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan Total Ozone Mapping Spectrometer, kerusakan ozon membentuk lubang yang dikenal lubang ozon di kedua kutub Bumi. Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) adalah instrumen satelit NASA, untuk mengukur nilai ozon.

Penipisan lapisan ozon berawal dari adanya emisi molekul gas yang mengandung klor dan brom yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan proses alamiah. Karena gas tidak berekasi dan tidak larut dalam air, molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfer.

Ilustrasi proses terjadinya penipisan lapisan ozonshutterstock.com Ilustrasi proses terjadinya penipisan lapisan ozon

Akibat pergerakan udara, molekul gas akan terbawa ke atmosfer yang lebih tinggi dan mencapai stratosfer. Di lapisan stratosfer, radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung klorin atau bromin.

Klorin dan bromin kemudian bereaksi dan memecah ikatan gas lain di atmosfer termasuk ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan molekul ozon terpecah. Sehingga mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.

Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar UV yang berbahaya dari matahari. Semakin banyak bahan kimia yang mengandung senyawa klorin dan bromin, akan merusak molekul ozon pada lapisannya. Dengan rusaknya lapisan ozon, akan menggangu keseimbangan dalam atmosfer. Jumlah bahaya dari radiasi UV yang mencapai bumi akan meningkat, sehingga keseimbangan lapisan ozon terganggu.

Beberapa usaha digalakan untuk mencegah penipisan lapisan ozon. Salah satunya melalui United Nation Environment Programme (UNEP), organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam. Negara-negara di seluruh dunia diminta untuk mengurangi pemakaian gas-gas yang dapat membuat ozon menipis.

Baca juga: Karakteristik Teks Eksplanasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com