Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Bakar Fosil: Minyak Bumi, Batu Bara, dan Gas Alam

Kompas.com - Diperbarui 10/01/2022, 11:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Hutan ditebang untuk dijadikan pertambangan. Aliran airnya dikeringkan dan sungai dialihkan. Tambang mengambil habitat hewan dan tumbuhan.

Sementara konsumsinya yang berlebihan, melepaskan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer.

Akibatnya, bumi mengalami pemanasan global dan menjadi lebih panas. Polusi udara semakin parah. Begitu pula es yang mencair, menyebabkan permukaan laut naik.

Mengutip dari situs Union of Concerned Scientists, gas alam juga berdampak pada lingkungan meski tak sekotor dua bahan bakar lainnya.

Pengeboran dan ekstraksi gas alam lewat sumur dan perpipaan, selalu terjadi kebocoran metana.

Dalam pemanasan global, metana 34 kali lebih kuat dari karbon dioksida dalam menahan panas di bumi. Ini berdasarkan skala waktu 100 tahun.

Baca juga: Batu Bara dan Dampak Buruknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com