Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Puisi Aku Chairil Anwar

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 18:59 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.comChairil Anwar menjadi salah satu penyair terkenal di Indonesia. Karyanya yang selalu dikenang, banyak dijadikan pedoman dari generasi ke generasi. 

Chairil Anwar dikenal sebagai sastrawan muda yang berani mengungkapkan pendapat. 

Hasil karya penyair Chairil Anwar yang banyak dikenal adalah puisi berjudul Aku. Tahukah kamu bagaimana sajak Aku secara lengkap?

Puisi Aku Chairil Anwar

Mengutip Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (1969) karya Ajip Rosidi, berikut ini sajak lengkap puisi Aku ciptaan Chairil Anwar:

Aku

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Mengutip Chairil Anwar, Hasil Karya dan Pengabdiannya (2009) karya Sri Sutjianingsih, puisi Aku merupakan gambaran hidup Chairil Anwar yang individualistis.

Chairil Anwar mulai dikenal sebagai penyair pada 1945. Pada tahun itu, Chairil Anwar meminta kepada Armyn Pane, redaksi Panji Pustaka agar memuat sajak-sajaknya.

Di antara sajak-sajak itu, ada puisi berjudul Aku yang ditolak Armyn Pane karena dianggap individualistis, terlalu berbau pemujaan pada diri sendiri. Tetapi Chairil tidak sakit hati.

HB Jassin menjelaskan penolakan tersebut bukan karena sajak itu buruk. Melainkan terkait situasi pada saat pendudukan Jepang yang peka terhadap kata-kata yang dapat dituduh mengandung unsur agitatif. Puisi Aku dianggap mengandung bara api.

Chairil Anwar mendatangi Nur Sutan Iskandar, redaksi majalah Timur. Meski tidak menyetujui sikap Chairil Anwar, Nur Sutan Iskandar setuju memuat sajak Aku dalam majalah Timur tetapi mengubah judulnya menjadi Semangat.

Melalui sajak Aku, Chairil Anwar terkenal dengan sebutan Si Binatang Jalang di kalangan teman-temannya.

Baca juga: Makna Puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar

Cinta tanah air dan toleransi beragama

Chairil Anwar yang menganut aliran ekspresionisme telah membuat hasil karya berjumlah 96 judul, terdiri dari puisi, prosa asli, saduran dan terjemahan.

Menurut HB Jassin, Chairil Anwar telah menulis 72 sajak asli, dua sajak saduran, 11 sajak terjemahan, tujuh prosa asli, dan empat prosa terjemahan.

Beberapa karya menunjukan, Chairil Anwar adalah seorang yang cinta tanah air dan bangsanya. Terlihat jelas dari sajak-sajaknya yang berjudul Diponegoro, Krawang Bekasi, Persetujuan dengan Bung Karno, Siap Sedia, Cerita Buat Dien Tamaela, dan lain-lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com