Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Statis, Teori Atom, dan Hukum Coulomb

Kompas.com - 20/04/2020, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadian petir, energi yang dilepaskan lebih besar dibandingkan pembangkit tenaga listrik.

Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permuakaan benda.

Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangan listrik dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik.

Listrik statis kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan mentransmisikan listrik.

Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap dua permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik.

Baca juga: Gaya dan Gerak: Pengertian dan Jenisnya

Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral. Sehingga jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya.

Salah satunya adalah petir. Di mana petir memiliki sifat muatan listrik antara lain:

  1. Listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu positif dan negatif.
  2. Muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak sejenis tarik-menarik.

Teori atom

Menurut Demokritus, partikel zat yang terkecil disebut atom. Hal tersebut pertama kali dimodelkan oleh Dalton.

Adapun model atom Dalton adalah sebagai berikut:

  1. Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
  2. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur yang lain.
  3. Dua atom atau lebih dapat membentuk molekul
  4. Atom suatu unsur semuanta sama atau serupa

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, teori atom mengalami perkembangan oleh beberapa ahli seperti JJ Thomson, Rutherford, dan Bohr.

Muatan listrik

Bagaimana benda dapat bermuatan listrik? Setiap zat tersusun atas atom. Sehingga muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom.

Jika atom benda lebih cenderung melepaskan elektron, maka zat yang disusunya lebih cenderung bermuatan positif.

Baca juga: Gerak Benda: Cara, Faktor, dan Kegunaannya

Sebaliknya, jika atom benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif.

Sehingga muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com