Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghadapi Bencana Tsunami

Kompas.com - 20/04/2020, 16:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Tsunami adalah salah satu bencana alam paling mematikan.

Tsunami datang tiba-tiba dan merusak segala yang ada di hadapannya.

Dilansir dari situs BNPB, tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 kilometer per jam atau lebih di tengah laut.

Tsunami dipicu beberapa faktor yakni gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunung api di laut.

Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami menurun.

Baca juga: Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

Belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi.

Untuk itu, perlu diketahui langkah mitigasi ketika tsunami terjadi.

Tanda-tanda tsunami

Beberapa tanda-tanda yang bisa diantisipasi yakni:

  • Gempa bumi lama dan kuat
  • Air laut tiba-tiba surut
  • Bunyi gemuruh dari tengah laut
  • Banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut
  • Binatang di darat berlari menjauh dari lautan

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Messina Tewaskan 100.000 Orang

Papan peringatan ancaman bencana tsunami yang dipasang di pesisir pantai selatan Cianjur, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Papan peringatan ancaman bencana tsunami yang dipasang di pesisir pantai selatan Cianjur, Jawa Barat.
Ketika tanda-tanda ini terjadi, segera berlari ke tempat yang tinggi. Berdiam di sana untuk sementara waktu setelah gempa bumi besar mengguncang.

Segera menjauh dari pantai dan jangan menunggu datangnya tsunami maupun tanda-tandanya.

Menghadapi tsunami

Ketika tsunami benar-benar datang, kita perlu mengevekuasi diri secepat mungkin.

Di beberapa daerah pesisir, ada tanda peringatan tsunami yang harus diikuti.

Hindari melewati jembatan. Evakuasi yang dianjurkan dengan cara berjalan kaki.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh

Setelah gelombang pertama hilang, jangan kembali. Biasanya, gelombang kedua dan ketiga lebih besar dari yang pertama. Tsunami bisa datang sampai lima kali.

Apabila berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan tetap berlayar dan menghindari pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com