Tsunami datang tiba-tiba dan merusak segala yang ada di hadapannya.
Dilansir dari situs BNPB, tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 kilometer per jam atau lebih di tengah laut.
Tsunami dipicu beberapa faktor yakni gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunung api di laut.
Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami menurun.
Namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
Belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi.
Untuk itu, perlu diketahui langkah mitigasi ketika tsunami terjadi.
Tanda-tanda tsunami
Beberapa tanda-tanda yang bisa diantisipasi yakni:
Segera menjauh dari pantai dan jangan menunggu datangnya tsunami maupun tanda-tandanya.
Menghadapi tsunami
Ketika tsunami benar-benar datang, kita perlu mengevekuasi diri secepat mungkin.
Di beberapa daerah pesisir, ada tanda peringatan tsunami yang harus diikuti.
Hindari melewati jembatan. Evakuasi yang dianjurkan dengan cara berjalan kaki.
Setelah gelombang pertama hilang, jangan kembali. Biasanya, gelombang kedua dan ketiga lebih besar dari yang pertama. Tsunami bisa datang sampai lima kali.
Apabila berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan tetap berlayar dan menghindari pelabuhan.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/20/160000569/menghadapi-bencana-tsunami