Orang utan adalah satwa asli Indonesia. Orang utan Sumatera (Pongo abelii) adalah jenis
orang utan yang paling terancam di antara dua spesies orangutan yang ada di Indonesia.
Spesies tersebut saat ini hanya bisa ditemukan di provinsi-provinsi bagian utara dan
tengah Sumatera ini kehilangan habitat alaminya dengan cepat karena pembukaan hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Harimau Sumatera termasuk juga dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dan dilindungi.
Populasi sekarang tidak lebih dari 400 ekor. Indonesia pada awalnya hanya memiliki tiga spesies.
Baca juga: Selesai Direhabilitasi, 3 Orang Utan Dilepasliarkan ke Hutan TNBBBR Kalteng
Tapi saat ini dua harimau telah dinyatakan punah, yakni Harimau Bali pada 1940 an dan Harimau Jawa pada 1980 an, saat ini tinggal Harimau Sumatera yang popupulasinya tidak begitu banyak.
Mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh perdagangan ilegal di mana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi.
Untuk melestarikan dan upaya konservasi dibangun Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera untuk merehabilitasi kembali Harimau Sumatera.
Dikutip situs World Wide Fund for Nature (WWF), Gajah Sumatera merupakan spesies payung bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks.
Gajah Sumatera mempunyai tinggi badan sekitar 1,7 meter hingga 2,6 meter. Saat ini populasi semakin menurun seiring tingginya laju kehilangan hutan Sumatera.
Gajah Sumatera saat berada dalam status kritis pada daftar merah spesies terancam punah ang dikeluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia atau IUCN.
Termasuk juga satwa yang dilindungi. Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) populasi Gajah Sumatera sekitar 2.000 ekor.
Baca juga: Mengenal Trenggiling, Hewan Langka yang Dituduh Penyebar Virus Corona
Badak Jawa dan Badak termasuk juga salah satu satwa yang terancam punah. Di TNBBS populasi badan sekitar 300 ekor.
Selama bertahun-tahu, perburuan Badak Sumatera untuk diambil atau bagian-bagian lain yang dipercaya sebagai bahan obat tradisional.
Itu berdampak semakin berkurangnya populasi satwa tersebut. Saat ini hilangnya habitat hutan menjadi ancaman utama bagai kelangsungan hidup Badak Sumatera yang tersisa.