Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Pernapasan dan Bagiannya

Kompas.com - 27/03/2020, 16:30 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas dalam proses pernapasan.

Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

Dalam buku Anatomi Tubuh Manusia (2008) karya Daniel S Wibowo, udara yang diisap pada waktu menarik napas (inspirasi) biasanya masuk melalui hidung.

Kemudian, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Setelah itu udara pernapasan masuk ke dalam rongga hidung kiri dan kanan. Rongga hidung dipisahkan oleh sekat atau septum nasi.

Septum ini dibentuk oleh tulang di bagian sebelah dalam dan oleh tulang rawan di sebelah luar.

Baca juga: Gangguan Sistem Pernapasan Manusia

Karena terbuat dari tulang rawan, hidung masih bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan. Namun, jika gerakan terlalu kasar, sekat atau septum akan bergeser dari tempatnya (deviatio septi).

Hal ini menyebabkan timbulnya gejala hidung tersumbat. Deviatio juga dapat terjadi pada seseorang yang terkena pukulan keras, sehingga harus dilakukan operasi pencabutan tulang rawan.

Bagian saluran pernapasan

Saluran pernapasan dalam manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

Saluran pernapasan bagian atas

Dalam buku Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pernapasan (2012) karya Arif Muttaqin, saluran pernapasan bagian atas terbagi menjadi sebagai berikut:

  • Rongga hidung

Hidung terdiri atas dua nostril yang menjadi pintu masuk menuju rongga hidung.

Rongga hidung adalah dua kaanl sempit yang satu sama lain terpisah dengan septum.

Dinding rongga hidung dilapisi mukosa respirasi serta sel epitel batang, bersilia, dan berlapis semu.

Vestibulum menjadi bagian dari rongga hidung yang berambut, serta berfungsi menyaring partikel asing agar tidak masuk ke saluran pernapasan.

Dalam hidung juga terdapat saluran yang menghubungkan antara rongga hidung dengan kelenjar air mata. Bagian tersebut dikenal dengan kantung nasolakrimalis.

Kantung ini yang mengalirkan air melalui hidung dari kelenjar air mata, jika seseorang menangis.

Baca juga: Tak Cuma Penciuman Super, Hidung Anjing Juga Bisa Deteksi Panas

  • Sinus paranasal

Sinus paranasal berperan menyekresi mukus, membantu pengaliran air mata melalui saluran nasolakrimalis.

Selain itu membantu dalam menjaga permukaan rongga hidung tetap bersih dan lembap.

Sinus paranasal termasuk dalam wilayah pembau di bagian posterior rongga hidung,

  • Faring

Faring (tekak) adalah pipa berotot yang bermula dari dasar tengkorak dan berakhir sampai persambungannya dengan esofagus dan batas tulang rawan krikoid.

Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:

  1. Nasofaring (di belakang hidung)
  2. Orofaring (di belakang mulut)
  3. Langiofaring (di belakang laring)

Bagian-bagian saluran pernapasanshutterstock Bagian-bagian saluran pernapasan

Saluran pernapasan bagian bawah

Pada saluran pernapasan bagian bawah terbagi di antaranya sebagai berikut:

Laring (tenggorokan) terletak di faring dan trakhea. Berdasarkan letaknya, laring berada di ruas ke-4 dan ke-5. Berakhir di vertebrata servikalis ruas ke-6.

Laring tersusun oleh sembilan kartilago yang disatukan oleh ligamen dan otot rangka pada tulang hioid di bagian atas dan trakhea di bawahnya.

Baca juga: Konsep Tekanan pada Peredaran Darah

Kartilago yang terbesar adalah kartilago tiroid. Di depannya terdapat benjolan subkutaneus yang dikenal sebagai jakun. Jakun ini terlihat jelas pada pria.

  • Pita suara

Pita suara terletak di dalam laring. Ujung posterior pita suara melekat pada kartilago aritenoid.

Pergerakan kartilago dilakukan otot laringeal yang membuat pita suara dapat menegang dan mengendur sehingga menimbulkan beragam tekanan.

Trakhea adalah sebuah tabung dengan diameter 2,5 sentimeter dengan panjang 11 sentimeter.

Trakhea terletak setelah laring dan memanjang ke bawah setara dengan vertebrata torakalis ke-5.

Ujung trakhea bagian bawah bercabang menjadi dua, yaitu bronkhus kanan dan kiri.

Percabangan tersebut dikenal sebagai karina. Trakhea tersusun atas 16-20 kartilago hialin berbentuk huruf C melekat pada dinding trakhea dan berfungsi untuk melindungi jalan udara.

Kartilago ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kolaps atau ekspansi berlebihan akibat perubahan tekan an udara yang terjadi dalam sistem pernapasan.

  • Bronkhus

Bronkhus memiliki struktur serupa dengan trakhea,. Bronkhus kiri dan kanan tidak simetris, di mana kanan lebih pendek, lebar, dan arahnya hampir vertikal.

Dibanding bronkhus kiri lebih panjang, semput, dan sudutnya lebih runcing.

Bentuk anatomi yang khusus ini memiliki implikasi klinis tersendiri seperti jika ada benda asing yang terhirup, maka benda tersebut akan berada di bronkhus kanan.

Baca juga: Golongan Darah: Sistem dan Komponennya

  • Alveoli dan membran respirasi

Membran respirasi pada alveoli umumnya dilapisi oleh sel epitel pipih sederhana.

Sel epitel pipih disebut dengan sel Tipe I. Makrofag elveolar bertugas berkeliling di sekitar epitelium untuk memfagositosis partikel atau bakteri yang masuk ke permukaan alveoli.

Sel lain yang ada dalam membran respiratorius adalah sel septal atau disebut juga dengan sel surfaktan dan sel Tipe II.

Surfaktan bertugas untuk melapisi epitelium alveolar dan mengurangi tekanan permukaan yang dapat membuat alveoli kolaps.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com