"Yang paling membuat saya tidak sabar adalah kesenjangan ekonomi. Perempuan menghabiskan waktu tiga kali lebih banyak dari laki-laki untuk mengurus rumah tangga," ujar Mlambo-Ngcuka.
Kendati masih banyak pekerjaan rumah, ada beberapa perubahan positif yang bisa dirayakan.
Salah satunya, angka kematian ibu yang turun 38 persen sejak 2000.
Kemudian, sebanyak 131 negara sudah mendukung penghapusan diskriminasi gender.
Baca juga: Bagaimana Negara di Dunia Merayakan Hari Perempuan Internasional?
Undang-undang yang mengatur diskriminasi terhadap perempuan sudah dilembagakan di banyak negara sejak 25 tahun yang lalu.
Hari ini, lebih dari tiga per empat negara di dunia punya aturan antikekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu, jumlah anak perempuan di sekolah lebih banyak dari sebelumnya. Perempuan yang menjalani pendidikan tersier, secara global lebih banyak dari laki-laki.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan