Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Demokrasi Indonesia: Karakteristik dan Peralihannya

Kompas.com - 09/03/2020, 10:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Sejak merdeka pada 1945, Indonesia telah beberapa kali mengganti model demokrasinya.

Secara umum, periode demokrasi dapat dibagi menjadi empat yakni:

  1. Demokrasi Parlementer/Liberal (1950-1959)
  2. Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
  3. Demokrasi Pancasila (1966-1998)
  4. Reformasi (1998-kini)

Berikut rangkuman demokrasi di Indonesia beserta karakteristik dan peralihannya seperti dikutip dari Litbang Kompas:

Baca juga: Sistem Demokrasi di Indonesia

Demokrasi Parlementer atau Demokrasi Liberal (1950-1959)

Karakteristik

  • Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar
  • Sistem multipartai. Parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal dari beragam aliran/ideologi
  • Pengawasan yang ketat dari parlemen menyebabkan akuntabilitas pejabat negara sangat tinggi
  • Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti
  • Pemilu 1955 terlaksana sangat demokratis
  • Hal berserikat dan berkumpul terjamin dengan jelas

Peralihan

  • Instabilitas politik dan pemberontakan di berbagai daerah
  • Pemylihan dilakukan dengan mengakhiri Demokrasi Parlementer dan menerapkan Demokrasi Terpimpin
  • Dekrit Presiden 5 Juli 1959 membubarkan Konstituante dan kembali ke UUD 1945

Baca juga: Penyebab Kegagalan Demokrasi Parlementer

Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Karakteristik

  • Sistem kepartaian melemah karena kekuasaan presiden yang semakin besar
  • Peran kontrol DPR Gotong Royong (DPR-GR) melemah
  • Pemilu tidak terselenggara
  • Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara pembentukan Kabinet Gotong Royong yang mewakili semua fraksi dan partai
  • Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara pembentukan Dewan Nasional yang dibentuk dari golongan fungsional (wakil buruh, petani, pendeta, ulama, wanita, dll)
  • Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden
  • Kewenangan daerah terbatas
  • Kebebasan pers dibatasi, sejumlah media dibredel

Peralihan

  • Kudeta gagal PKI lewat G30S pada 1965
  • Kepemimpinan yang dijalankan tidak memperbaiki kemelut ekonomi dan sosial
  • Soekarno tersingkir dari kekuasaan dan digantikan Soeharto

Baca juga: Dampak Demokrasi Terpimpin di Berbagai Bidang

Demokrasi Pancasila atau Orde Baru (1966-1998)

Karakteristik

  • Kekuasan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sangat tinggi
  • Partai politik dibatasi jumlah dan peran politiknya
  • Pemilu terselenggara teratur setiap lima tahun
  • Tidak ada pergantian kekuasaan politik, Soharto berkukasa selama lima periode pemilu
  • Rekrutmen politik bersifat tertutup
  • Peran militer sangat kuat dengan konsep dwifungsi ABRI
  • Kebebasan pers dibatasi. Pembredelan media massa kerap terjadi

Peralihan

  • Di akhir Orde Baru, perekonomian kacau, harga BBM dan kebutuhan pokok melambung
  • Demonstrasi massa dimotori mahasiswa menuntut reformasi dan mundurnya Soeharto
  • Pemerintahan mandek akibat sebagian besar menteri mengundurkan diri
  • Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998

Baca juga: Demokrasi Indonesia Periode Orde Baru (1965-1998)

Demokrasi transisi atau Reformasi (1998-kini)

Karakteristik

  • Sistem pemerintahan presidensial
  • Parlemen terdiri dari banyak partai (multipartai)
  • Sistem pemilihan langsung untuk presiden dan kepala daerah
  • Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan DPD
  • Desentralisasi kekuasaan dengan model otonomi daerah
  • Kebebasan pers lebih baik
  • Dibentuknya komisi-komisi independen negara seperti KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com