Namun, ada beberapa karakteristik yang membuat video lebih cenderung menjadi viral, yaitu:
Baca juga: Foto Viral Remaja Ini Sendirian Saat Ulang Tahunnya Mendapat Respons Luar Biasa
Dilansir dari Forbes, hasil survei The New York Times menunjukkan, lebih dari 19 persen orang cenderung menutup video setelah 10 detik pertama. Artinya, video yang lucu atau menarik di awal lebih cenderung menjadi viral.
Jonah Berger dalam Contagious: Why Things Catch On (2019), menemukan bahwa konten yang sering dibagikan cenderung membangkitkan emosi kuat pada pembaca atau pemirsa.
Dari emosi-emosi itu, konten yang paling sering dibagikan cenderung memiliki nada positif atau optimis, menyebabkan tawa atau emosi bahagia.
Sebuah video jauh lebih mungkin menjadi viral pada momen yang tepat. Bisa terkait dengan peristiwa terkini di dunia hingga topik budaya pop yang mendominasi berita.
Apa pun yang terhubung dengan acara dunia memiliki peluang untuk menjangkau banyak orang. Tunjukkan minat pada topik yang sama dengan kebanyakan orang di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.