KOMPAS.com - Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa para pahlawan.
Pahlawan-pahlawan yang sudah gugur dan berjuang demi negara perlu kamu teladani sikapnya.
Edwin Mirza Chaerulsyah dalam jurnal Indonesian Journal of History Education (2014) meneladani sikap kepahlawanan berarti meniru dan melaksanakan sikap yang ditujukkan oleh para pahlawan.
Pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta, phala yang berarti buah atau hasil yang bermanfaat bagi orang banyak. Sedangkan wan memiliki arti orang.
Sehingga pahlawan memiliki arti seseorang yang menghasilkan sesuatu dan bermanfaat bagi orang banyak.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1964 tentang Pahlawan beserta untuk menetapkan, memberi penghargaan, dan pembinaan terhadap pahlawan terinci secara jelas.
Baca juga: Khoe Tjioe Liang, Dokter TNI di Balik Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi
Dalam Bab I Pasal I dijelaskan bahwa arti dari pahlawan adalah sebagai berikut:
Seseorang dapat dikatakan sebagai pahlawan karena memiliki beberapa sikap kepahlawanan, di antaranya:
Dalam hal ini rela berkorban adalah bersedia dengan ikhlas memberikan tenaga, harta, dan pemikiran untuk kepentingan orang banyak.
Walaupun dengan berkorban menyebabkan kerugian dalam diri sendiri, seorang pahlawan akan ikhlas mempertaruhkan nyawanya.
Suatu sikap untuk berbuat sesuatu atau mengambil tindakan dengan tidak terlalu merisaukan hal-hal buruk.
Sikap berani berarti pantang menyerah meski pertama mengalami kegagalan ia akan selalu memikirkan bagaimana kegagalan tersebut tidak terulang untuk yang kesekian kalinya.
Membela keadilan dengan tidak memihak kepada sesuatu yang telah diketahui salah. Sikap dan tindakan yang adil akan kembali baik kepada diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Brigadir Hendra, Korban Rusuh Papua, Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Ksatria adalah sifat seseorang yang baik budi pekertinya dan perilakunya. Orang yang gagah, berani, jujur, dan suka menolong masuk dalam kategori ksatria.
Patriotisme adalah rasa cinta dan setia kepada tanah airnya. Sikap itu yang dimiliki oleh para tokoh dahulu temasuk para pahlawan.
Cinta tanah air timbul dari dalam hati seorang warga negara untuk mengabdi, memelihara, membela, dan melindungi tanah airnya.
Jiwa patriotisme ini harus dimiliki oleh setiap warga negara.
Berikut beberapa contoh sikap kepahlawanan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
Dengan membantu korban bencana alam, kamu menunjukkan rasa empati dan simpati kepada sesama.
Membantu tidak harus terjun ke lapangan, bisa dengan menggalang dana kemudian diberikan kepada korban bencana alam melalui badan penyalur bantuan yang terpercaya.
Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab setiap warga yang berada di sekitarnya.
Dengan turut bekerja sama membersihkan lingkungan dengan ikhlas, menunjukkan bahwa kamu berperan dalam usaha melindungi lingkungan dan warga lain dari bencana yang bisa saja terjadi.
Baca juga: 4 Perempuan Pahlawan Nasional
Orang tua yang mecari nafkah demi keluarganya merupakan tindakan perjuangan dan pengorbanan dirinya untuk kelanjutan hidup keluarganya.
Hal ini sangat mulia dan memang sudah menjadi kewajiban bagi semua orang tua.
Dalam membantu orang lain yang membutuhkan harus dilakukan secara ikhlas. Dengan begitu kamu sudah melakukan rasa rela berkorba dan ikhlas.
Membantu dengan ikhlas dan rela berkorban menjadi salah satu sikap yang dimiliki para pahlawan.
Dalam organisasi, kamu bisa ikut serta dalam memperjuangakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Hal ini karena organisasi masyarakat biasanya memperjuangkan hal-hal untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Di dalam organisasi tersebut, kamu bisa mengembangkan sikap tanggung jawab, rela berkorban, dan gotong royong seperti sikap yang dimiliki pahlawan.