Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Bulan

Kompas.com - 22/01/2020, 19:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Bulan adalah setelit Bumi. Bulan akan revolusi atau beredar mengelilingi Planet Bumi pada garis edarnya.

Bulan merupakan benda langit yang paling terang setelah Matahari. Bulan akan tampak terang saat malam hari atau matahari tenggelam.

Orbit Bulan

Bulan berputar mengelilingi Bumi dalam orbit pada jarak rata-rata sekitar 384.000 kilometer atau 238.600 mil.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Bulan yang mengelilingi Bumi berbentuk elips. Memiliki jari-jari khatulistiwa adalah 1.738 kilometer atau 1.080 mil.

Baca juga: Venus, Planet Paling Terang di Tata Surya

Saat Bulan beredar mengelilingi Bumi akan tampak perubahan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari. Sehingga kamu akan melihat bentuk Bulan yang berubah-ubah.

Perubahan itu disebut sebagai perubahan fase. Perubahan fase tersebut membutuhkan waktu yang sedikit lama dari periode rotasinya, yakni 29,5 hari.

Dalam rentang waktu tersebut, Bulan juga akan terbit pada waktu yang berbeda setiap harinya.

Bulan akan mengelilingi Bumi dengan periode 27,3 hari. Uniknya, periode revolusi Bulan sama dengan periodik rotasinya.

Sehingga wajah Bulan yang terlihat dari Bumi akan selalu tetap dan kami tidak akan pernah melihat wajah Bulan yang membelangkangi Bumi.

Lintasan orbit Bulan tida berhimpit dengan orbit revolusi Bumi, tapi menyilang 5,2 derajat. Maka kamu akan melihat fase Bulan Purnama atau gerhana bulan secara bergantian.

Baca juga: Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil

Dilansir situs resmi Planetarium Jakarta, Matahari juga setiap waktu bergeser ke arah timur. Itu akan tampak seperti dikejar-kejar oleh Bulan.

Perubahan fase atau penampakan bentuk wajah Bulan berulang secara tetap dan tergantung kepada jarak sudutnya terhadap Matahari.

Saat Bulan berada pada fase mati (Bulan baru) akan terbit bersamaan dengan Matahari. Setelah fase itu bagian terang Bulan yang terlihat dari Bumi bertambah, sehingga Bulan tampak berbentuk sabit.

Permukaan Bulan

Bila kami cermati dan amati Bulan dengan teleskop akan lebih menarik jika dibandingkan saat melihat langsung.

Akan tampak bahwa setengah bagian wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Ini dampak adanya revolusi Bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com