Galileo Galilei, ketika melihat Bulan dengan Teleskop pada 1610, mendapati rona terang gelap dan banyak kawah permukaan.
Baca juga: Temuan Fosil Es 4,6 Miliar Tahun pada Meteorit, Ungkap Awal Tata Surya
Daerah yang terang dianggap tinggi disebut terra (dataran) dan daerah gelap yang dianggap rendah disebut mare (laut).
Kini diketahui dataran gelap ternyata adalah lava yang menggeras dan utamannya berada di dasar cekungan atau kawah besar akibat tumbukan.
Bukan berupa lautan dan memang hingga sekarang tidak dijumpai adanya lautan, danau, sungai di Bulan. Sementara itu, di daerah rendah lainnya ditemukan adanya campuran butir kaca.
Hampir semua permukaan Bulan termasuk kawahnya tertutup dengan lapisan tipis material yang disebut regolith.
Tebal lapisan regolith kurang lebih lima meter dengan kelimpahan usnur hidrogen cukup banyak dengan usia sekitar 3 miliar tahun.
Pada umumnya batuan kawah tersusun atas unsur potassium atau kalium (k), lanthanum (la), phosphor (p), dan kira-kira berusi lebih tua 4,3 miliar tahun.
Baca juga: Kali Pertama, Astronom Temukan Air di Planet Luar Tata Surya
Daerah mare yang tertutup material basalt yang diduga berasal dari dalam perut Bulan terjadi tidak kurang dari 3,2 miliar tahun lalu.
Basalt adalah batuan vulkanik berwarna gelap berstruktur butir halus berunsur besi, magnesium, bercampur silica yang biasa ditemukan di planet kebumian.
Kawah terbesar adalah Aitken Basin dengan diameter 2.500 kilometer dan kedalaman 12 kilometer. Ada juga gunung dan yang tertinggi adalah Apennines (4.572 meter).