Mengapa Laporan Penelitian Harus Menggunakan Bahasa yang Komunikatif?

KOMPAS.com - Laporan penelitian adalah dokumen yang berisi informasi atau keterangan penting dari hasil penelitian.

Menurut Pudjiharti dalam Cara Penulisan Laporan Penelitian (1991), laporan penelitian adalah dokumen tertulis mengenai hasil pelaksanaan suatu penelitian.

Laporan tersebut harus dibuat sejelas mungkin, dan disusun berdasarkan metode penulisan dan sistematika tertentu.

Salah satu hal yang wajib diperhatikan saat menyusun laporan penelitian adalah gaya bahasanya yang harus komunikatif.

Mengapa laporan penelitian harus menggunakan bahasa yang komunikatif?

Alasan laporan penelitian harus menggunakan bahasa yang komunikatif

Dikutip dari buku Lincah Menulis Pandai Berbicara (2023) oleh Acep Syamsul M. Romli, bahasa yang komunikatif berarti penulisannya tidak bertele-tele.

Apa yang disampaikan dalam laporan penelitian langsung tertuju pada pokok bahasa, dan tidak ada basa-basinya.

Laporan penelitian harus menggunakan bahasa yang komunikatif agar pembaca bisa langsung paham dan soal hasil penelitiannya.

Bahasa komunikatif pada laporan penelitian memudahkan pembaca untuk menangkap isi penelitiannya secara langsung.

Selain mudah dimengerti dan dipahami, bahasa komunikatif pada laporan penelitian juga menandakan bahwa laporannya bisa dibaca banyak orang.

Mengapa? Karena bahasa yang komunikatif berarti bisa menyampaikan pesan dengan pemilihan diksi yang mudah dicerna.

Dilansir dari buku Teori dan Praktik Menyusun Karya Ilmiah (2022) karya Mochammad Ronaldy dan Heri Budianto, laporan penelitian harus dibuat sekomunikatif mungkin.

Caranya dengan menyusun laporan penelitian secara logis dan sistematis. Pemilihan bahasanya pun juga harus jelas dan lugas.

Jadi, mengapa laporan penelitian harus menggunakan bahasa yang komunikatif?

Alasannya agar laporan penelitian lebih mudah dipahami, dimengerti, dan dicerna oleh para pembacanya, juga tidak bertele-tele atau terlalu banyak basa-basinya.