Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Prinsip Organisasi

KOMPAS.com – Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan pedoman atau prinsip dalam melaksanakan kegiatannya.

Berikut prinsip-prinsip organisasi:

Prinsip perumusan tujuan

Setiap organisasi yang berdiri pasti mempunyai alasan, seperti tujuan untuk pemerintahan, bisnis, atau kemanusiaan.

Jika akan melakukan aktivitas, maka pertama-tama harus dijelaskan dulu tujuannya. Bagi suatu organisasi, tujuan aktivitas tersebut akan memiliki peran, sebagai berikut:

Prinsip pembagian tugas

Dalam organisasi, pembagian tugas adalah suatu keharusan mutlak guna menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan.

Pembagian tugas akan menghasilkan dapartemen-dapartemen beserta job description (deskripsi tugas) masing-masing dapatemen hingga unit-unit terkecil dalam organisasi.

Pembagian tugas juga berencana untuk membuat semua individu dalam organisasi mengetahui kewajibannya masing-masing.

Prinsip delegasi kekuasaan

Setiap karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang diperlukan supaya yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

Wewenang atau kekuasaan tersebut memiliki aspek penggunaan peralatan, pengambilan keputusan, dan sebagainya.

Setiap unit perlu diberikan kekuasaan untuk melakukan kewajibannya sehingga cenderung dianggap bertanggung jawab.

Prinsip rentangan kekuasaan

Rentangan kekuasaan adalah jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin supaya ia mampu memimpin, membimbing, dan mengawasi dengan efektif.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan jumlah bawahan yang tepat bagi seorang pemimpin, meliputi:

  • Jelas tidaknya tugas, wewenang, serta pertanggungjawaban masing-masing orang dalam organisasi.

Apabila ketiga hal tersebut sudah jelas, maka semakin banyak orang yang bisa menjadi bawahan pemimpin tersebut.

  • Jalinan kerja sama satu sama lain dari masing-masing bawahan.

Makin kompleks jalinan hubungan kerja, maka makin sedikit jumlah bawahan dari seorang atasan. Berlaku pula sebaliknya.

  • Kemampuan bawahan dalam organisasi.

Semakin mampu atau terampilnya bawahan maka semakin banyak pula orang yang bisa dikendalikan. Berlaku pula sebaliknya.

  • Keragaman pekerjaan bawahan.

Jika pekerjaan tidak terlalu beragam maka semakin banyak bawahan yang bisa dikendalikan. Berlaku pula sebaliknya.

  • Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja

Rentangan kekuasaan yang luas bisa diterapkan jika sudah terdapat stabilitas organisasi dan tenaga kerja. Berlaku pula sebaliknya.

  • Jarak dan waktu

Jika bawahan seseorang tersebar berjauhan, rentangan kekuasaan harus lebih sempit. Sebaliknya, jika bawahan seseorang saling berdekatan, rentangan kekuasaan bisa lebih luas.

Jika pelaksanaan suatu tugas relatif lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit.

Prinsip tingkat pengawasan

Tingkat pengawasan hendaknya diusahakan sesedikit mungkin. Harus diusahakan supaya organisasi sesederhana mungkin.

Selain memudahkan komunikasi, hal ini juga agar terdapat motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

Prinsip kesatuan perintah dan tanggung jawab

Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya memiliki seorang atasan yang memberinya perintah serta menerima pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya.

Prinsip koordinasi

Adanya pembagian tugas dan bagian-bagian serta unit terkecil di dalam organisasi cenderung menimbulkan kekuatan untuk memisahkan diri dari organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Sebagai contoh, pada sebuah universitas yang terdiri atas beberapa fakultas membuat suatu fakultas cenderung hanya memberi perhatian pada tugas unitnya saja dan kemungkinan melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan.

Untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya usaha koordinasi untuk membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri.

Usaha koordinasi yakni dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi supaya memberikan sumbangan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan keseluruhan organisasi. Usaha inilah yang disebut prinsip koordinasi.

Referensi:

  • Fuad, M., H., Christin, Nurlela, Sugiarto, Paulus. (2006). Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama.
  • Elpisah, Hasan, S., Sabtohadi, J., Kamah, Y. B., & Fachrurazi. (2022). Manajemen. Penerbit Widina.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/19/050000069/7-prinsip-organisasi

Terkini Lainnya

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Skola
Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Skola
Fonologi (Widya Swara) dalam Bahasa Jawa

Fonologi (Widya Swara) dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan End dan Finish dalam Bahasa Inggris

Perbedaan End dan Finish dalam Bahasa Inggris

Skola
Apa Itu Bahasa Bagongan?

Apa Itu Bahasa Bagongan?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke