Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Lumut Disebut sebagai Vegetasi Perintis?

KOMPAS.com - Tumbuhan lumut adalah tumbuhan yang hidup di darat, berwarna hijau, dan berukuran kecil.

Salah satu fungsi tumbuhan lumut, yakni membantu menjaga tingkat kepadatan tanah agar tidak erosi.

Oleh beberapa ahli, tumbuhan lumut sering disebut sebagai vegetasi perintis. Tahukah kamu mengapa lumut disebut sebagai vegetasi perintis?

Dilansir dari jurnal Analisis Vegetasi Perintis Lokal di Lahan Bekas Tambang Pasir Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang (2022), berikut pengertian vegetasi perintis:

"Vegetasi perintis adalah tumbuhan yang mengawali terbentuknya suatu habitat."

Menurut Meike Puri Qullana dalam buku Keanekaragaman Bunga (2022), vegetasi perintis adalah tumbuhan pelopor.

Disebut demikian karena tumbuhan yang dijuluki vegetasi perintis bisa tumbuh sebelum tumbuhan lainnya tumbuh.

Dikutip dari jurnal Identifikasi Tumbuhan Lumut di Kawasan Wisata Gunung Gulunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (2019) oleh Rinaldi Rizal Putra dkk, lumut disebut sebagai vegetasi perintis karena bisa tumbuh di berbagai kondisi.

Tumbuhan lumut dapat tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah, termasuk kawasan yang tidak dapat ditumbuhi tanaman lainnya.

Lumut dapat tumbuh dengan baik dalam berbagai kondisi pertumbuhan. Lumut juga disebut sebagai vegetasi perintis karena merupakan tumbuhan pelopor.

Lumut adalah tumbuhan pertama yang dapat tumbuh di lahan yang rusak atau tanah dengan unsur hara yang minim.

Setelah lumut tumbuh, area itu akan berubah menjadi lahan yang cocok untuk ditanami tumbuhan lainnya.

Dengan demikian, ada dua alasan mengapa lumut disebut sebagai vegetasi perintis, karena lumut dapat tumbuh di berbagai kawasan, dan lumut adalah tumbuhan pelopor.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/13/080000869/mengapa-lumut-disebut-sebagai-vegetasi-perintis-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke