Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengertian Paham Determinisme dan Posibilisme, beserta Contohnya

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Hubungan antara makhluk, utamanya manusia dengan lingkungan sudah berlangsung sejak lama.

Ketika manusia hadir di muka Bumi, maka pada saat itu juga manusia sudah membutuhkan bantuan lingkungan, seperti udara bersih untuk bernafas, air untuk minum dan mandi, serta pakaian dan tempat tinggal.

Dilansir dari buku Konsep Dasar IPS (2021) oleh Eliana Yunitha Seran, meski hubungan tersebut sangat erat, banyak ahli berbeda pendapat terhadap pola hubungan manusia dengan lingkungannya.

Satu pihak berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh pengaruh lingkungan. Sementara yang lain menganggap manusia sangat dominan dalam memengharuhi keadaan alam.

Dalam kaitan hubungan manusia dan lingkungan ada beberapa paham yang menjelaskan. Di antaranya paham determinisme dan posibilisme.

Berikut penjelasan dan contohnya, yaitu:

Paham determinisme

Dikutip dari buku Ekologi Manusia (2020) oleh Eri Brilian dan Iswandi, ada beberapa tokoh paham determinisme, antara lain:

  • Charles Darwin

Charles Darwin merupakan naturalis Inggris yang fokus pada teori evolusi, yang kemudian dikenal dengan teori evolusi Darwin.

Dalam teorinya, Darwin mengatakan bahwa makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) secara berkesinambungan dari waktu e waktu mengalami perkembangan.

Dalam perkembangannya, terjadi perjuangan hidup, seleksi alam, dan yang kuat akan bertahan hidup.

Dalam perkembangan kehidupan tadi, faktor alam berperan penting. Pada teori dan pahamnya, terlihat jelas paham serta pandangan determinisme alam.

  • Friederich Ratzel

Ratzel merupakan pakar geografi Jerman dengan teori Anthropogeographie yang mengemukakan bahwa manusia dengan kehidupannya sangat bergantung kepada kondisi alam.

Paham ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Darwin. Ratzel bersama rekannya melihat bahwa populasi manusia dengan perkembangan kebudayaan ditentukan oleh kondisi alam.

Meskipun manusia dipandang sebagai makhluk yang dinamis, mobilitasnya tetap dibatasi dan ditentukan oleh kondisi alam.

  • Ellsworth Huntington

Elsworth Huntington merupakan ilmuwan berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal dari karya tulisnya berupa buku yang berjudul, "Principle of Human Geography".

Menurutnya, iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia. Sebagaimana telah kalian pelajari dalam mata pelajaran Geografi, iklim di dunia sangat beragam.

Keragaman iklim tersebut, menciptakan kebudayaan yang berlainan. Sebagai contoh, kebudayaan di daerah beriklim dingin berbeda dengan di daerah beriklim hangat atau tropis.

Contoh paham determinisme

Manusia yang hidup di daerah dingin akan mengenakan pakaian tebal agar bisa bertahan hidup.

Kemudian manusia yang tinggal di daerah panas atau tropis akan mengenakan pakaian tipis karena cuaca yang panas.

Paham posibilisme

Paham posibilisme memberikan penjelasan bahwa kondisi alam itu tidak menjadi faktor yang menentukan, melainkan menjadi faktor pengontrol, memberikan kemungkinan atau peluang yang mempengaruhi kegiatan atau kebudayaan manusia.

Jadi menurut paham ini, alam tidak berperan menentukan tetapi hanya memberikan peluang. Manusia berperan menentukan pilihan dari peluang-peluang yang diberikan alam.

Ilmuwan yang menganut paham ini, di antaranya adalah ilmuwan berkebangsaan Perancis bernama Paul Vidal de la Blache (1845-1919).

Menurutnya, faktor yang menentukan itu bukan alam melainkan proses produksi yang dipilih manusia yang berasal dari kemungkinan yang diberikan alam, seperti iklim, tanah, dan ruang di suatu wilayah.

Dalam hal ini, manusia tidak lagi bersikap pasif atau pasrah menerima apapun yang diberikan alam seperti yang diyakini oleh paham determinisme, tetapi aktif dalam pemanfaatannya.

Manusia dan kebudayaannya dapat memilih kegiatan yang cocok sesuai dengan kemungkinan yang diberikan oleh alam

Contoh paham posibilisme

Manusia akan berinovasi membuat sengkedan di daerah pegunungan untuk menghindari longsor. Selain itu, manusia juga bisa membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah yang dilalui sungai.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/07/140000769/pengertian-paham-determinisme-dan-posibilisme-beserta-contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke