Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baterai: Sejarah Penemuan, Jenis, dan Manfaatnya

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia yang memiliki koneksi eksternal, untuk memberi daya pada perangkat listrik.

Ada dua jenis terminal dalam baterai. Terminal positif dinamakan kotoda. Sedangkan terminal negatif disebut anoda.

Terminal bertanda negatif merupakan satu sumber dan elektron yang akan mengalirkan rangkaian listrik eksternal ke terminal positif.

Sejarah penemuan baterai

Pada 1749, Benjamin Franklin menjadi orang pertama yang menggunakan istilah baterai untuk menggambarkan rangkaian kapasitor yang dihubungkan dalam penelitian listriknya.

Lalu, istilah tersebut dipakai untuk sel elektrokimia yang ditautkan bersama untuk menyediakan tenaga listrik.

Di tahun 1938, seorang arkeolog bernama Wilhelm Koning menemukan beberapa pot dari tanah liat berbentuk aneh, ketika menggali Khujut Rabu, di luar Baghdad, Irak.

Toples berukuran sekitar lima inci atau 12,7 cm panjangnya, diisi dengan batang besi yang sudah dilapisi tembaga. Diperkirakan berasal dari tahun 200 SM.

Hasil penemuan menunjukkan bahwa pembuluh di dalamnya diisi dengan menggunakan zat asam, seperti anggur, cuka, dan lainnya.

Hal ini lantas membuat Konig percaya bahwa pembuluh tersebut merupakan jenis baterai yang sudah sangat kuno.

Sejak penemuan tersebut, para sarjana sudah menghasilkan replika pot yang dapat menghasilkan muatan listrik.

Baterai Baghdad mungkin sudah dipakai untuk acara ritual keagamaan, pengobatan, juga pelapisan listrik.

Pada 1799, fisikawan asal Italia yang bernama Alessandro Volta, membuat baterai untuk pertama kalinya dengan menumpuk lapisan perak, papan tulis atau kain yang sudah direndam memakai air asin. Susunan inilah yang kemudian disebut volta.

Walau begitu, perlu dipahami bahwa baterai bukan perangkat pertama yang bisa menghasilkan listrik. Namun, baterai merupakan perangkat pertama yang mampu memancarkan arus lebih stabil dan tahan lama.

Pada 1836, seorang ahli kimia asal Inggris, John Frederic Daniell menemukan sel yang dinamai Daniell.

Awalnya dalam baterai tersebut hanya ada pelat tembaga yang ditempatkan di bagian bawah tabung gelas.

Kemudian larutan yang berasal dari tembaga sulfat dituangkan ke atas piring untuk mengisi tabung hingga setengahnya.

Selanjutnya, pelat seng akan di gantung di tabung, dan larutan sengnya akan ditambah. Sebab, tembaga sulfat memiliki sifat lebih padat dibanding seng sulfat.

Pada 1998, Dry Cell Kolombia menjadi baterai komersial pertama yang dijual di Amerika Serikat. Kemudian muncul berbagai jenis merek baterai lainnya di seluruh dunia.

Berikut beberapa jenis baterai:

  • Baterai primer

Baterai primer disebut juga baterai sekali pakai, karena hanya bisa digunakan satu kali saja kemudian dibuang. Contohnya baterai alkaline yang dipakai untuk senter dan perangkat elektronik lainnya.

  • Baterai sekunder

Adalah jenis baterai yang dapat diisi ulang beberapa kali menggunakan aliran listrik. Misalnya, baterai timbal-asam yang dipakai dalam kendaraan, dan baterai lithium-ion yang dipakai untuk barang elektronik portable, seperti ponsel dan laptop.

  • Baterai isi ulang

Adanya peningkatan perangkat portable, seperti laptop, pemutar MP3, ponsel, dan alat listrik lain tanpa kabel, kebutuhan baterai yang bisa diisi ulang terus meningkat juga berkembang.

Baterai isi ulang yang paling biasa digunakan dan beredar di pasaran adalah lithium-ion. Meski begitu, nikel metal hydride dan nickel cadmium juga sangat lazim digunakan.

Manfaat baterai

Beberapa manfaat baterai ialah:

  • Sebagai sumber energi listrik

Baterai biasanya digunakan sebagai sumber energi listrik untuk menghidupkan berbagai macam benda, seperti senter, remot, dan jam dinding.

Baterai dipilih karena memiliki jumlah volt yang rendah, sehingga tidak membahayakan nyawa seseorang.

  • Kerajinan

Baterai bekas bisa didaur ulang menjadi berbagai bentuk yang unik, menarik, serta memiliki nilai jual.

Dengan menggunakan alat perekat lem tembak, kita dapat menyusunnya menjadi berbagai macam bentuk, misal robot-robotan, tempat pensil, hingga boneka. 

  • Pembasmi kecoak

Baterai bekas dapat digunakan untuk mengusir kecoak. Caranya dengan membuka isi baterai bekas dan mencampurnya dengan air.

Bisa juga ditambahkan sedikit cuka yang larutkan bersama isi baterai dan air. Cairan tersebut sangat ampuh untuk membasmi kecoak, karena baterai mengandung senyawa yang hampir sama dengan pestisida.

  • Untuk menangkap ikan di sungai

Baterai mempunyai daya listrik sebesar 1,5 volt yang ampuh untuk membuat hewan berukuran kecil tersengat dan pingsan.

Hal tersebut tentu sangat cocok, jika digunakan untuk menangkap ikan di sungai. Cara ini tergolong aman karena tidak merusak ekosistem air.

  • Sebagai pupuk tanaman

Baterai bekas juga bisa digunakan sebagai pupuk. Caranya dengan mengumpulkan baterai bekas, lalu ambil isi baterainya, dan jemur hingga kering.

Setelah itu, campurkan tanaman dengan isi baterai yang telah kering sebagai pupuk.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/11/080000669/baterai--sejarah-penemuan-jenis-dan-manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke