Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal UAS Sejarah Indonesia: Perlawanan terhadap Kolonialisme

KOMPAS.com - Kolonialisme dan Imperialisme bangsa Barat di Indonesia menyebabkan banyak penderitaan di kalangan pribumi. Kebijakan dan perilaku sewenang-wenang bangsa kolonial mendapat perlawanan dari berbagai penguasa dan tokoh daerah di Indonesia.

Berikut merupakan kumpulan soal UAS Sejarah Indonesia kelas 11 beserta pembahasannya :

Soal 1: Sebutkan sebab umum dan sebab khusus terjadinya Perang Diponegoro!

Jawaban:

Perang Dipenonegoro berlangsung pada tahun 1825-1830. Pecahnya perang Diponegoro dilatar belakangi oleh sebab umum dan sebab khusus. Berikut penjelasannya: 

  • Sebab umum

Sebab umum terjadinya perang Diponegara adalah: 

  1. Belanda melakukan intervensi terhadap masalah internal Kasultanan Yogyakarta
  2. Belanda mengubah adat istiadat dan kebudayaan Kasultanan Yogyakarta
  3. Diterapkannya berbagai macam pajak dan kebijakan yang menyengsarakan rakyat
  4. Adanya kesenjangan ekonomi antara kaum pribumi dan kaum kolonial
  • Sebab khusus :

Sebab khusus perang Dipenogoro, yaitu belanda memasang patok-patok penanda pembangunan jalan yang melewati tanah leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.

Soal 2 : Sebutkan isi dari perjanjian Bongaya!

Jawaban:

Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, Perjanjian Bongaya adalah perjanjian damai yang menengahi konflik antara kerajaan Gowa-Tallo (Makasssar) dan VOC.

Isi dari perjanjian Bongaya, adalah :

  1. Gowa-Tallo mengakui hak monopoli VOC di kawasan Makassar
  2. Gowa-Tallo harus membayar kerugian akibat biaya perang kepada VOC
  3. Semua bangsa asing harus diusir dari wilayah Makasssar, kecuali VOC
  4. Sebagian kota Makassar beserta benteng-bentengnya diambil alih oleh Belanda

Soal 3: Jelaskan strategi yang dilakukan pemerintah kolonial untuk menguasai daerah-daerah di Indonesia!

Jawaban:

Pemerintah kolonial menerapkan politik Devide et Impera untuk menguasai daerah-daerah di Indonesia. Devide et Impera adalah politik adu domba yang dilakukan untuk memecah persatuan dan kesatuan masyarakat pribumi Nusantara.

Pemerintah Kolonial dan VOC berhasil menaklukan kerajaan-kerajaan besar Nusantara seperti Banjar, Banten, Mataram Islam, Gowa-Tallo, dan lainnya, dengan menggunakan politik Devide et Impera.

Mereka selalu mampu untuk menemukan celah dan kekurangan dari kerajaan Nusantara untuk menjadi bahan adu domba.

Soal 4: Mengapa serangan Sultan Agung terhadap VOC di Batavia mengalami kegagalan?

Jawaban:

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Mataram Islam di bawah pemerintahan Sultan Agung pernah melakukan dua kali penyerangan terhadap Ibu Kota VOC di Batavia.

Namun, dua kali penyerangan tersebut tidak mampu meruntuhkan kekuatan VOC di Nusantara.

Berikut faktor kegagalan dari penaklukan Batavia oleh Mataram Islam:

  • Faktor kegagalan serangan pertama

Faktor-faktor serangan pertama, yaitu:

  1. Jarak antara pusat kota Mataram Islam dan Batavia yang terlalu jauh sehingga menguras tenaga pasukan infanteri
  2. Persenjataan VOC yang jauh lebih modern
  3. Kekurangan pasokan logistik tentara Mataram
  • Faktor kegagalan serangan kedua

Faktor-faktor serangan kedua, yakni: 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/20/151522869/soal-uas-sejarah-indonesia-perlawanan-terhadap-kolonialisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke