Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

G20: Sejarah, Tujuan, dan Peran Indonesia

Dilansir dari situs resmi G20 (g20.org), G20 dibentuk pada 26 September 1999. Organisasi ini berfokus pada perekonomian dan keuangan global.

Anggota awalnya adalah para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kemudian setelah krisis ekonomi global pada 2008, para pemimpin negara diikutsertakan.

Anggota G20

G20 berisikan negara-negara dengan ekonomi terbesar. Jika ditotal, mencapai 90 persen produk dunia bruto, 80 persen perdagangan dunia, 2/3 populasi dunia, dan separuh luas lahan yang ada di bumi.

Tiap anggota diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentralnya.

Ke-20 negara anggota dibagi ke dalam lima grup. Tiap tahun, salah satu anggota dari grup yang digilir mendapat kesempatan menjadi ketua G20.

Agenda G20 dikoordinasikan oleh "Troika" atau tiga pihak yakni ketua sebelumnya, ketua saat ini, dan ketua mendatang.

Anggota G20 yakni:

  • Memastikan utang negara berkelanjutan
  • Stabilitas keuangan global
  • Menjadikan negara berkembang sebagai mitra yang setara
  • Bantuan ekonomi bagi perkembangan pemberdayaan wanita, kesehatan, ketenagakerjaan, digitalisasi, dan migrasi

Peran Indonesia

Di G20, Indonesia diwakili oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Indonesia merupakan satu-satunya anggota G20 dari Asia Tenggara atau ASEAN.

Indonesia membawa kepentingan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembang lainnya.

Contohnya pada Pertemuan G20 di Antalya, Turki pada 2015, Presiden Joko Widodo mengangkat tentang pembangunan infrastruktur unruk membuka lapangan kerja dan memperbaiki kapasitas perekonomian nasional.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan agar dunia mulai mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memulai upaya untuk mereformasi struktur keuangan global.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/27/060000669/g20-sejarah-tujuan-dan-peran-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke