Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Ruang Angkasa Gelap?

KOMPAS.com - Angkasa dipenuhi dengan bintang-bintang, bulan, dan ada matahari. Lalu mengapa ruang angkasa masih terlihat gelap?

Dilansir dari Live Science, hal itu juga sudah ditanyakan sejak 400 tahun yang lalu. Beberapa astonom serta ilmuwan terus mencari jawaban mengenai paradoks langit gelap.

Alam semesta ternyata memiliki usia yang terbatas. Kecepatan cahaya pun juga terbatas.
Sehingga alam semesta yang memiliki cakrawala tersebut tidak semuanya terdapat bintang-bintang.

Hal ini karena bintang-bintang memiliki batas usia dan bisa mati.

Meski bisa dilahirkan kembali, tak sepenuhnya bintang mampu menyinari alam semesta.

Selain itu ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kegelapan di luar angkasa.

Ekspansi kosmik selama miliaran tahun akibat ledakan besar membuat suhu gelombang mikro di ruang angkasa melemah.

Karena di luar angkasa sebagian besar kosong sehingga cahaya yang keluar baik dari bintang maupun matahari terserap oleh kekosongan ruang tersebut.

Ruang yang kosong maka tidak ada benda yang memantulkan cahaya dari matahari dan bintang.

Sementara itu, disadur dari NASA terkait langit dan laut bisa berwarna biru karena cahaya sinar matahari maupun bintang dan bulan menghantam molekul-molekul di atmosfer bumi dan menyebar ke segala arah.

Warna biru di siang hari terjadi karena proses hamburan cahaya.

Sedangkan di bulan maupun ruang angkasa tidak ada molekul atmosfer yang bisa ditabrak oleh cahaya matahari sehingga akan terlihat gelap.

Alasan lainnya adalah gerak cahaya yang disampaikan oleh Direktur Astronomi di Planetarium Adler dan peneliti di University of Chicago, Geza Gyuk.

Dia menyebut biasanya gerak cahaya bergerak lurus ke depan dalam suatu garis, kecuali memantul dari sesuatu material atau dibengkokkan oleh lensa.

“Meskipun ruang angkasa penuh dengan cahaya, tidak ada arah atau gerakan yang bisa dilihat oleh mata telanjang," kata Gyuk.

"Kecuali saat kita melihat sesuatu yang cerah. Hal ini karena sebagian besar alam semesta kosong, angkasa luar menjadi tampak hitam,” tambahnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/19/152518569/mengapa-ruang-angkasa-gelap

Terkini Lainnya

Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke