Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik Kentang, Sayur Pertama yang Ditanam di Luar Angkasa

Kompas.com - 09/04/2024, 20:15 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kentang menjadi salah satu sumber karbohidrat yang umum kita temukan dan diolah menjadi berbagai makanan.

Saking familiarnya, kita mungkin tidak pernah memikirkan dari mana asalnya. Dan ternyata sejarah kentang penuh dengan kisah dan fakta yang menarik.

Baca juga: Apakah Berbahaya Memakan Kentang Berwarna Hijau?

Apa saja, berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari The Collector.

Kentang berasal dari Andes

Saat ini, kentang dapat ditemukan sebagai makanan di mana pun di seluruh dunia, tetapi asal usulnya berasal dari daerah tertinggi di bagian barat Amerika Selatan.

Terutama di dataran tinggi Andes di tempat yang sekarang disebut Peru, ratusan varietas kentang berevolusi dan menyediakan makanan bagi masyarakat yang tinggal di sana.

Dibudidayakan selama ribuan tahun

Meskipun orang-orang di luar Amerika Selatan bagian barat baru mengonsumsi selama beberapa ratus tahun, penduduk asli Peru memiliki sejarah panjang dengan kentang.

Mereka telah membudidayakannya selama ribuan tahun dan beberapa perkiraan menunjukkan bahwa umbinya sudah dibudidayakan sejak 8000 SM.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik T-rex, Dinosaurus Paling Ikonik yang Pernah Hidup

Spanyol menemukan kentang selama penaklukannya

Orang Eropa pertama kali menemukan kentang sebagai hasil penaklukan Spanyol di Dunia Baru. Setelah mengalahkan suku Inca, penjajah Spanyol menguasai Peru dan memperhatikan bahwa penduduk setempat bertahan hidup dengan kentang.

Perang menyebarkan kentang ke seluruh Eropa

Sepanjang abad ke-17 dan hingga abad ke-18, kentang tidak dipandang sebagai sesuatu yang penting oleh pemerintah Eropa.

Namun, tentara kemudian menggunakannya sebagai sumber makanan yang berguna dan efisien, terutama selama Perang Suksesi Spanyol pada awal abad ke-18.

Ke mana pun tentara pergi, kentang pun ikut pergi, yang ditanam di kebun-kebun di seluruh benua.

Kentang di baju Marie Antoinette

Setelah keberhasilan tanaman kentang di Prusia, Perancis mengadopsi kentang ke dalam sistem pertaniannya. Proyek ini dilakukan oleh Louis XVI, dan istrinya Marie Antoinette memopulerkan bunga kentang dalam mode dengan memakainya di pakaiannya.

Bisa tumbuh di ketinggian yang sangat tinggi

Karena asal-usul evolusinya di pegunungan tinggi dan lembah Andes, kentang beradaptasi untuk tumbuh di dataran tinggi. Namun bukan berarti tanaman ini tidak dapat ditanam di dataran rendah. Kentang dapat ditanam dari permukaan laut hingga ketinggian 4700 meter.

Baca juga: Mengapa Kentang Lebih Sehat dari Nasi?

Ada ribuan varietas

Sebagai hasil budidaya di seluruh dunia, kentang telah diadaptasi untuk setiap iklim dan konteks. Saat ini, terdapat hampir 5.000 jenis kentang.

Penemu keripik kentang

Salah satu olah favorit semua orang adalah keripik kentang. Namun tidak ada catatan siapa penemunya.

Ada yang berpendapat seorang koki bernama George Crum menciptakannya pada tahun 1853 di New York.

Cerita berlanjut bahwa raja pelayaran terkenal Cornelius Vanderbilt mampir di restoran Crum dan memesan kentangnya untuk diiris tipis dan digoreng.

Ketika sepiring disajikan, dia mengirimnya kembali, dengan alasan kentangnya tidak diiris cukup tipis.

Crum menanggapinya dengan mengiris kentang setipis mungkin sebagai tindakan dendam dan menciptakan keripik dalam prosesnya.

Menurut cerita, alih-alih marah, Vanderbilt menyukai hidangan baru tersebut, dan lahirlah keripik kentang.

Namun, keripik kentang yang paling awal disebutkan berasal dari Inggris. Ada resep yang berasal dari tahun 1815 tetapi tidak disebutkan siapa penemunya.

Sayur pertama yang ditanam di luar angkasa

Eksperimen bertahan hidup di luar angkasa telah dilakukan setelam beberapa dekade, termasuk menanam tanaman di sana.

Pada tahun 1995, percobaan pertama dimulai dengan menanam kentang dalam kondisi tanpa bobot.

Menanam kentang di luar angkasa mengakibatkan umbi yang kuat tidak dapat mencapai ukuran penuh. Banyak kentang kecil ditanam, dan sejak itu, sistem Quantum Tubers telah dibangun dan digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Baca juga: 5 Manfaat Kentang untuk Kesehatan, Salah Satunya Melawan Radikal Bebas

Saat ini, para astronot dapat memakan kentang mikro yang ditanam dalam sistem Quantum Tubers, yang mempercepat siklus pertumbuhan dan menghasilkan jutaan kentang kecil setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com