Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 5 persen larva menunjukkan adanya penanda yang mengindikasikan transfer gen.
Fakta ini menggambarkan bahwa pelepasan listrik oleh belut dapat mendorong transfer gen ke dalam sel.
Menariknya, belut listrik memiliki denyut dan tegangan yang berbeda dengan mesin elektroporasi konvensional namun tetap dapat memberikan dampak pada modifikasi genetik di alam.
Studi lain juga mencatat fenomena serupa terkait petir yang mempengaruhi nematoda dan bakteri tanah di lingkungan alami.
Baca juga: Punya Arus Listrik di Tubuhnya, Bagaimana Belut Listrik Kawin?
Iida menyambut gembira kemungkinan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh medan listrik pada organisme hidup.
“Hal ini menunjukkan bahwa pelepasan belut listrik mendorong transfer gen ke dalam sel, padahal belut memiliki bentuk denyut dan tegangan yang berbeda dibandingkan dengan mesin yang biasa digunakan dalam elektroporasi,” ungkap Iida.
“Belut listrik dan organisme lain yang menghasilkan listrik dapat mempengaruhi modifikasi genetik di alam,” sambungnya.
Baginya, upaya untuk menemukan fenomena biologis baru dengan berpandangan tidak terduga akan memberikan pencerahan terhadap kompleksitas organisme hidup dan membuka peluang terobosan di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.