Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Bunga Tasbih Si Pembersih Polusi Udara Melalui Proses Fitoremediasi

Kompas.com - 13/11/2023, 22:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut Sesaerilla dkk pada tahun 2021, tanaman C. indica L. ini juga berperan penting dalam konservasi tanah.

Daunnya yang besar dan cepat tumbuh membantu melindungi tanah dari hujan, dan merupakan bahan yang baik untuk pupuk hijau karena kandungan unsur hara makro yang tinggi, serta dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Potensi tanaman Canna sebagai penyerap limbah karena tanaman ini memiliki akar serabut, batang mengandung air yang mampu menyerap limbah secara alami.

Dari hasil penelitian Ediviani dkk. pada tahun 2018 diketahui bahwa tanaman Canna atau bunga tasbih ini juga digunakan sebagai tanaman fitoremediasi untuk menghilangkan beberapa logam berat seperti Pb (timbal), Zn (seng), dan Cr (kromium), serta melalui proses fitostabilisasi untuk menghilangkan Ni (timah) dan Cd (kadmium).

Baca juga: Apa Itu PM2,5 yang Selalu Dikaitkan dengan Polusi Udara?

Hanies Ambarsari
Ketua Kelompok Riset Remediasi Pencemaran, Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, ORHL-BRIN, Peneliti Ahli Madya Bioremediasi, Doktor Biosains dan Bioteknologi

Khomsatun Ba’diyah
Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Lampung, Mahasiswa MBKM S1-BRIN 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com