Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atom Besi di Inti Bumi Bagian Dalam Bergerak Cepat, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 04/10/2023, 21:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

Lin dan para peneliti lainnya menciptakan simulasi pergerakan atom besi dalam inti Bumi dalam bentuk miniatur di dalam laboratorium. Selanjutnya, peneliti mengambil lempengan besi kecil dan menembaknya dengan proyetil yang bergerak cepat.

Data suhu, tekanan dan kecepatan yang dikumpulkan selama percobaan kemudian dimasukkan ke dalam pemodelan mesin pembelajaran di komputer.

Para ilmuwan berpendapat, atom besi dalam inti Planet Bumi bagian dalam tersusun dalam konfigurasi heksagonal yang berulang.

Lin mengatakan, sebagian besar pemodelan dari learning machine yang menggambarkan dinamika kisi besi di inti bagian dalam hanya menunjukkan sejumlah kecil atom, biasanya kurang dari 100.

Akan tetapi, dengan menggunakan algoritma artificial intelligence (AI), secara signifikan dapat meningkatkan lingkungan atom, sehingga menciptakan 'supercell' yang terdiri dari sekitar 30.000 atom yang dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat besi.

Baca juga: Misteri Gas Langka yang Bocor dari Dalam Inti Bumi, Studi Ungkap Terbentuk Setelah Big Bang

Menurut Youjun Zhang, profesor di Sichuan University yang juga penulis utama studi, pergerakan atom besi di dalam inti Bumi ini dapat menjelaskan mengapa pengukuran seismik pada inti bagian dalam bumi menunjukkan lingkungan yang jauh lebih lunak dan mudah dibentuk.

"Para ahli seismologi telah menemukan bahwa pusat Bumi, yang disebut inti bagian dalam, ternyata sangat lembut, seperti mentega yang lembut di dapur Anda," kata Zhang.

"Penemuan besar yang kami temukan adalah, besi padat menjadi sangat lembut di dalam Bumi karena atom-atomnya dapat bergerak lebih banyak dari yang kita bayangkan. Pergerakan yang meningkat ini membuat inti bagian dalam menjadi tidak terlalu kaku, lebih lemah terhadap gaya geser," imbuhnya.

Studi ini telah memberikan wawasan baru tentang geodinamika Planet Bumi.

Para peneliti menjelaskan, sekitar setengah dari energi geodinamika yang menghasilkan medan magnet Bumi dapat dikaitkan dengan inti Bumi bagian dalam, sementara sisanya berasal dari bagian luar.

Baca juga: Ahli Telah Mengidentifkasi Dua Gumpalan Misterius di Inti Bumi, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com