KOMPAS.com - Margarin adalah bahan pangan mirip mentega yang umumnya memiliki warna yang serupa. Meskipun demikian, biasanya margarin dengan warna yang lebih pucat dari mentega.
Perbedaan warna margarin ini terjadi karena sejatinya margarin dan mentega dibuat dari bahan baku dan proses yang berbeda pula.
Baca juga: Apa Perbedaan Kandungan Lemak Mentega dan Margarin?
Kendati demikian, tahukah Anda margarin pernah berwarna bukan kuning, tapi merah jambu?
Dikutip dari buku Nutritionism: The Science and Politics of Dietary Advice (2013), Gyorgy Scrinis menjelaskan awalnya margarin dibuat oleh Mège-Mouriès, seorang kimiawan Perancis, pada tahun 1869 dari lemak sapi yang dicampur dengan susu skim.
Tujuan awal dibuatnya margarin ini adalah menemukan bahan pengganti mentega yang lebih ekonomis. Selanjutnya, margarin diproduksi secara masif setelah Wilhelm Normann, ilmuwan Jerman, menemukan cara untuk mengubah minyak sayur menjadi margarin yang serupa.
Pada awal abad dua puluh, masyarakat mengenal margarin sebagai tiruan mentega yang dapat diperoleh dengan harga murah. Industri produsen margarin juga menambahkan zat yang membuat rasa, tekstur, warna, dan kandungan gizi margarin semakin mirip dengan mentega.
Akan tetapi, rupanya pemerintah sebagian negara di amerika seperti Amerika Serikat dan Kanada akhirnya mengeluarkan larangan penggunaan pewarna kuning pada margarin agar tidak membingungkan konsumen akan mentega.
Bahkan, beberapa negara bagian di Amerika mengatur untuk memberik warna merah jambu pada margarin agar dapat dibedakan dari mentega.
Dilansir dari National Geographic, Rabu (13/8/2014), terdapat setidaknya 3 negara bagian di Amerika Serikat yang mengatur warna pink pada margarin ini, yakni Vermont, New Hampshire, dan South Dakota.
Sementara itu, beberapa negara bagian lainnya mengatur warna margarin adalah merah atau coklat.
Baca juga: Benarkah Mentega Tidak Baik untuk Kesehatan?
Margarin kembali bisa berwarna kuning setelah terjadinya krisis pada Perang Dunia II.
Orang-orang mengalami keterbatasan uang untuk membeli bahan pangan, dan sumber bahan baku mentega semakin sedikit sehingga mentega menjadi lebih mahal dan langka.
Pada saat itu, margarin akhirnya benar-benar menggantikan fungsi mentega.
Hal ini membuat produsen margarin mencari cara untuk mengatasi kebutuhan warna kuning pada margarin tanpa melanggar peraturan margarin yang tidak boleh berwarna kuning.
Salah satu cara yang ditempuh oleh sebagian produsen mentega saat itu adalah menggabungkan margarin pucat dengan kapsul pewarna kuning dalam satu set untuk dijual.
Maka itu, konsumen dapat menambahkan sendiri warna kuning ke dalam margarin jika mereka menginginkannya.
Adapun negara bagian terakhir di Amerika Serikat yang mencabut aturan pelarangan warna kuning margarin adalah Wisconsin pada tahun 1967.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.