KOMPAS.com - Mentega telah lama menjadi kontroversi di dunia nutrisi. Meskipun ada yang mengatakan bahwa mentega dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menyumbat arteri, ada juga yang berpendapat bahwa mentega bisa menjadi tambahan nutrisi untuk makanan.
Kabar baiknya, ada sejumlah penelitian telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir yang mengevaluasi potensi dampak kesehatan dari mentega.
Melansir WebMD, satu sendok makan mentega tawar kemungkinan mengandung nutrisi sebagai berikut:
Baca juga: Lebih Sehat Mana Margarin atau Mentega?
Selain itu, mentega juga merupakan sumber nutrisi berikut:
Dalam jumlah sedang, mentega bisa menjadi bagian sehat dari makanan. Pasalnya, mentega memiliki nutrisi penting, seperti kalsium yang membentuk tulang, serta mengandung senyawa yang dikaitkan dengan penurunan kemungkinan obesitas.
Mentega juga dapat menjadi bagian dari diet rendah karbohidrat, yang dapat membantu menjaga berat badan dengan lebih baik atau menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan dengan diet rendah lemak.
Dilansir dari Healthline, meskipun mentega memiliki reputasi sebagai bahan yang tidak sehat, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mentega dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola maian seimbang.
Baca juga: 7 Jenis Minyak yang Tidak Cocok untuk Menggoreng
Bahkan, seperti yang telah disebutkan, mentega dapat dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan.
Sebuah tinjauan terhadap 16 penelitian menemukan bahwa asupan makanan olahan susu tinggi lemak, seperti mentega, dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas.
Tinjauan besar lainnya terhadap lebih dari 630.000 orang melaporkan bahwa setiap porsi mentega dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 hingga 4% lebih rendah.
Tidak hanya itu, penelitian lain menunjukkan, mengonsumsi makanan olahan susu dalam jumlah sedang, seperti mentega, mungkin menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi mentega dapat menimbulkan beberapa efek buruk bagi kesehatan.
Baca juga: 5 Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan yang Telah Terbukti
Misalnya, sebuah penelitian selama 5 minggu pada 47 orang menemukan, asupan mentega dalam jumlah sedang meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, termasuk kolesterol total dan kolesterol jahat, dibandingkan konsumsi minyak zaitun.
Sejalan dengan temuan itu, penelitian lain melaporkan bahwa makan 50 gram mentega setiap hari selama 4 minggu meningkatkan kolesterol jahat pada 91 orang dewasa.
Selain itu, mentega mengandung banyak kalori dan lemak jenuh, jadi penting untuk mengatur asupannya dan tetap mengonsumsi berbagai lemak sehat lainnya.
Dengan demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui bagaimana asupan mentega secara teratur dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Umumnya, kita disarankan untuk membatasi asupan lemak jenuh hingga kurang dari 10% dari total kalori harian.
Baca juga: Apa Manfaat Minyak Goreng?
Misalnya, jika seseorang mengonsumsi 2.000 kalori per hari, batas asupan lemak jenuhnya sekitar 22 gram atau sekitar 3 sendok makan.
Jadi, yang terbaik adalah mengonsumsi 1–2 sendok makan (14–28 gram) per hari dan dikombinasikan dengan lemak sehat lainnya, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak kelapa, alpukat, dan ikan berlemak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.