KOMPAS.com - Margarin adalah bahan pangan yang sering menggantikan peran mentega. Salah satu jenis lemak yang ada pada margarin adalah lemak trans.
Lemak trans yang ada pada margarin, ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan.
Pada awal margarin dibuat, adalah untuk memperoleh bahan sejenis mentega dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain karena harganya yang lebih terjangkau, sebagian orang memilih margarin karena margarin tidak mengandung kolesterol.
Baca juga: Apa Itu Air Alkali dan Manfaatnya bagi Kesehatan?
David L. Nelson, ahli biokimia Amerika Serikat dalam Lehninger Principles of Biochemistry (2012), menjelaskan, lemak trans merupakan jenis lemak yang berpotensi menyebabkan radang pada tubuh, dan memicu sakit jantung.
Lemak trans ada dalam margarin karena margarin diproduksi dari lemak tak jenuh melalui proses hidrogenasi parsial atau sebagian.
Dikutip dari penjelasan Tom Coultate dalam buku Food: The Chemistry of Its Components (2001), proses hidrogenasi lemak tak jenuh mengubah ikatan kimia rangkap pada molekul lemak menjadi ikatan tunggal.
Bahan baku margarin, yakni minyak nabati tak jenuh, dihidrogenasi sampai sebagian lemak tak jenuhnya berubah menjadi lemak jenuh dan memadat.
Sayangnya, dalam proses hidrogenasi ini, ikatan kimia rangkap pada molekul lemak tak jenuh dapat terubah menjadi ikatan kimia 'trans' secara spontan.
Baca juga: Apa Itu Bintik Cokelat yang Kadang Ditemukan di Kuning Telur Ayam?
Ikatan kimia 'trans' adalah ikatan kimia pada atom karbon yang posisinya berlawanan. Ikatan ini khas terdapat dalam molekul lemak trans.
Maka itu, lemak trans diketahui menjadi salah satu hasil samping yang terkandung dalam margarin.
Nelson dalam buku yang sama menjelaskan, lemak trans bisa meningkatkan kadar molekul low density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. LDL ini umum dikenal sebagai kolesterol jahat. Kenaikan kolesterol jahat ini dapat memicu tejadinya berbagai gangguan kesehatan.
Dikutip dari European Food Safety Authority, Selasa (31/8/2004), lemak trans memiliki sejumlah potensi terhadap gangguan kesehatan sebagai berikut.
Baca juga: Apa Itu Garam Nipah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.