Penelitian telah menemukan bahwa usia ayam, nutrisi, lingkungan tempat mereka tinggal, dan genetika dapat berperan.
Baca juga: Apa Itu Uranium, Zat Kimia yang Meledak di Pabrik Nuklir Rusia?
Misalnya, penelitian telah mengidentifikasi bahwa kekurangan vitamin A dalam makanan ayam meningkatkan kemungkinan ayam bertelur dengan bercak darah.
Sedangkan lingkungan yang penuh tekanan, baik karena suara keras, keberadaan bakteri atau virus yang menular, atau perubahan suhu juga diperkirakan dapat menyebabkan peningkatan timbulnya bintik-bintik.
Menurut Egg Safety Center, telur dengan bercak darah atau daging aman dikonsumsi, asalkan telurnya dimasak dengan benar.
Tetapi jika penampakannya masih membuat mual, Anda bisa menghilangkan bintik tersebut. Dengan kata lain, tidak masalah jika Anda memakan dari telur yang punya bintik tersebut.
Baca juga: Apa Itu Stem Cell yang Dikenal Juga sebagai Sel Punca?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.