Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2023, 06:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa gagasan yang menyebut bahwa air kencing itu bersih, bahkan dianggap steril.

Faktanya, air kencing itu tentu saja tidak bersih mau pun steril dari kuman. Hal itu disampaikan ahli urologi di Loyola University Medical Center di Illinois, Amerika Serikat, Elizabeth Mueller.

Sebelumnya, Mueller pun memiliki pemahaman yang ama seperti kebanyakan orang yang menganggap air kencing itu bersih.

Seperti dilansir dari Live Science, Senin (28/8/2023), Mueller dan Alan Wolfe, seorang profesor mikrobiologi di Loyola University Chicago, akhirnya melakukan penelitian untuk mematahkan mitos tersebut.

Hasil studi mereka kemudian diterbitkan di Journal of Clinical Microbiology, pada tahun 2014.

Dalam studi ini, Mueller dan Wolfe menunjukkan, kandung kemih wanita yang menghasilkan urine atau air kencing, mengandung sekelompok bakteri, seperti halnya setiap organ lain dalam tubuh manusia.

Baca juga: Apakah Air Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut Itu Aman?

Analisis bakteri pada air kencing

Wolfe menjelaskan, menurut penelitian mereka dan tim lain menunjukkan, urobiome atau bakteri pada air kencing ini beragam.

"Kultur urine standar yang digunakan untuk menyaring keberadaan infeksi saluran kemih kompleks (ISK) dalam kandung kemih tidak cukup sensitif untuk melihat sebagian besar bakteri. Dirancang pada tahun 1950-an, tes tersebut memiliki tingkat negatif palsu sebesar 90 persen," kata Wolfe.

Oleh karenanya, untuk menyelidiki kemungkinan adanya bakteri di dalam kandung kemih, tim peneliti di Loyola University Chicago mencoba mengurutkan genom bakteri dari 65 kandung kemih pasien wanita.

Hasilnya, peneliti menemukan 85 spesies bakteri. Banyak di antara spesies bakteri tersebut juga biasa ditemukan dalam komunitas bakteri di usus dan vagina.

Bahkan, beberapa spesies di antaranya, hanya ditemukan pada pasien dengan kandung kemih yang terlalu aktif.

Fakta air kencing tidak steril

Air kencing tidak bersih, bahkan tidak steril telah diketahui sejak lama.

Baca juga: Apakah Air Kencing Bisa Menyembuhkan Sakit Mata? Ini Kata Ahli

Penyakit infeksi saluran kemih dapat menyerang siapa saja, namun gejalanya mungkin berbeda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang. Shutterstock/Siriluk ok Penyakit infeksi saluran kemih dapat menyerang siapa saja, namun gejalanya mungkin berbeda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang.

Menurut Wolfe, fakta tersebut telah diungkapkan seorang peneliti yang menemukan urobiome pertama kali, yakni Rosalind Maskell pada tahun 1970-an. Sayangnya, karya Maskell tersebut diabaikan selama beberapa dekade.

Penemuan urobioma itu pertama kali diteliti oleh Maskell, ketika ia bekerja sebagai asistem klinis di laboratorium kesehatan masyarakat dan menemukan banyak gejala kemih pasien yang tidak dapat dijelaskan oleh hasil tes.

Maskell kemudian berhipotesis, kemungkinan bakteri tumbuh secara alami di dalam kandung kemih, tetapi saat dilakukan tes tidak muncul karena memang kondisinya tidak tepat.

Ia akhirnya melakukan eksperimen dengan menggunakan kondisi tersebut untuk menguji hipotesisnya.

Benar saja, dalam percobaan pertamanya, Maskell menemukan bakteri pada 81 persen sampelnya. Genus bakteri yang paling umum ditemukan di dalam kandung kemih adalah Lactobacillus, yang juga ditemukan di usus dan vagina.

"Itu adalah penelitian yang dirancang dengan sangat baik," kata Wolfe.

Baca juga: Apakah Air Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Setelah penelitian Maskell diabaikan selama lebih 30 tahun, para peneliti pun mulai mengejar ketertinggalan dengan mempelajari lebih mendalam tentang dampak urobioma.

Dalam studi yang dilakukan Mueller, ia mengumpulkan pasien-pasien yang mengalami gejala-gejala kemih, yang sebagian besar adalah wanita.

Mueller menjelaskan bahwa bakteri yang masuk saat berhubungan seks adalah yang bertanggung jawab atas banyaknya kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Dalam studinya, Mueller menemukan, komunitas bakteri dalam kandung kemih wanita biasanya dapat kembali seimbang dengan cepat setelah berhubungan seks dan menstruasi.

Peneliti menyimpulkan bahw masih banyak yang perlu dipelajari tentang hubungan dinamika bakteri dengan perawatan klinis.

Kendati demikian, dengan mengetahui keberadaan urobioma ini akan dapat membantu memahami pilihan pengobatan bagi mereka yang memiliki gangguan ISK.

Baca juga: Apakah Air Kencing Bisa Menyembuhkan Sakit Mata? Ini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com