Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Ekowisata dan Etnobotani dalam Kacamata Peneliti BRIN

Kompas.com - 23/08/2023, 15:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di Indonesia diperkirakan ada 30.000 jenis tumbuhan berpembuluh yang sepertinya merupakan jenis tumbuhan berguna. Namun, diperkirakan baru 500 jenis yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh gabungan pengusaha jamu dan obat tradisional, ungkap Wawan.

Wawan juga mengungkapkan layanan jasa sumber daya hayati harus dikelola dengan tepat sehingga dapat menjadi penentu Indonesia menjadi negara yang lebih makmur.

Perpaduan kekayanaan keanekaragaman hayati dan budaya yang ada dapat menghasilkan sistem pengetahuan lokal, kearifan lokal, dan kecerdasan lokal masyarakat tentang sumber daya hayati dan lingkungannya.

Dalam kegiatan ekowisata, konsep pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi dalam bentuk save, study, dan use perlu di elaborasi dengan upaya develop agar kegiatan pengelolaan kawasan konservasi dapat dimulai dengan melakukan identifikasi, melestarikan, menggunakan, dan mengembangkan untuk lebih menjadi berdaya guna dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.

Pengembangan penelitian dan inovasi etnobotani memiliki nilai strategis untuk mengakselerasi potensi dan nilai tambah sumber daya tumbuhan Indonesia baik secara nasional maupun global.

Berbicara ekowisata tidak lepas dari pelibatan kearifan lokal dan masyarakat lokal sekitar hutan. Selain itu, penanaman konsep edukasi dan konservasi menjadi prinsip penting dan tidak boleh ditinggalkan.

Demikian juga dengan etnobotani sebagai bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan masyarakat lokal khususnya dalam pemanfaatan jenis jenis tumbuhan untuk berbagai kebutuhan yang menjadi budaya di dalam komunitas masyarakat lokal.

Baca juga: Menyelamatkan Burung-burung Papua dengan Ekowisata

Pengembangan ekowisata Hutan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi hutan dalam bentuk kegiatan kepariwisataan.

Penulis juga menggali urgensi dan korelasi pengetahuan etnobotani masyarakat dalam pengembangan ekowisata.

Sementara itu menurut Linda Wige Ningrum, Peneliti Ahli Muda PREE BRIN, untuk mendapatkan jawaban terkait hal ini, sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu salah satu tujuan utama ekowisata adalah bagaimana alam dapat dimanfaatkan untuk tujuan wisata secara berkelanjutan.

Selain itu, pemanfaatan wisata alam harus berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitarnya dengan cara diberdayakan dan dikolaborasikan. Jika pendekatan etnobotani melihat dari sisi pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat baik dari sisi kebutuhan sandang, pangan, papan, tradisi, dan lainnya.

Hal ini terkait dengan pemberdayaan dan pemanfaatan alam sekitar dalam kegiatan ekowisata. Di samping keindahan bentangan alam, atraksi wisata yang disuguhkan dapat berupa pemanfaatan tumbuhan untuk kuliner lokal, atraksi budaya, maupun souvenir bagi wisatawan.

Di sini peran pengetahuan etnobotani sangat dibutuhkan agar masyarakat lokal lebih peduli dan berperan aktif dalam menjaga alam sekitar serta menghindari perusakan alam atau hutan.

Banyak sekali jenis-jenis tumbuhan di Indonesia yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sebagai bahan obat, pangan, kosmetik, ritual, bangunan, dan masih banyak lagi pemanfaatan lainnya.

Dari sisi hilirisasi sendiri belum banyak produk lokal yang bisa dikembangkan baik secara nasional maupun global padahal banyak sekali jenis tumbuhan disekitar kita yang berpotensi sebagai bahan pangan dan obat.

Baca juga: Monyet Taman Wisata Air Wendit Tawuran dan Berkeliaran di Permukiman, Ini Kata Ahli

Selain itu, pemerintah daerah masih kurang memperhatikan potensi pengetahuan lokal masyarakatnya dalam peningkatan potensi daerah khususnya dalam pembinaan atau penyuluhan kepada masyarakat lokal.

Dari penjelasan diatas diharapkan dapat menambah wawasan kita baik selaku pelaku pariwisata, masyarakat maupun para pembuat kebijakan khususnya dalam mengembangkan program kegiatan ekowisata yang di kupas dari berbagai sudut pandang secara holistik.

Syaiful Azhary, Wawan Sujarwo, Linda Wige Ningrum
Peneliti BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com