Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Badai Matahari yang Dahsyat Bisa Melumpuhkan Internet?

Kompas.com - 11/07/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Badai matahari dapat mempengaruhi cuaca luar angkasa secara signifikan, dan menyebabkan beragam dampak bagi Bumi.

Para ahli telah memperingatkan bahwa badai Matahari yang dahsyat dapat terjadi dalam waktu dekat, yang awalnya diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

Peningkatan aktivitas Matahari telah teramati dan para ahli memperkirakan bahwa puncak Matahari maksimum dapat terjadi paling cepat pada akhir tahun 2023.

Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh fenomena badai Matahari adalah gangguan sinyal internet, GPS hingga mengganggu satelit yang mengorbit Bumi.

Namun, apakah mungkin badai Matahari yang dahsyat dapat melumpuhkan atau bahkan memusnahkan internet di planet ini?

Menurut fisikawan matahari dari University of Reading di Inggris, Mathew Owens, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (11/7/2023), badai Matahari yang dahsyat bisa saja menyebabkan bencana tersebut.

Baca juga: Apakah Badai Matahari Bisa Menghancurkan Bumi? Ini Penjelasannya

"Anda benar-benar memerlukan suatu peristiwa besar untuk mewujudkan hal (memusnahkan internet) tersebut, yang mana hal ini tidak mustahil. Tapi saya pikir melumpuhkan jaringan listrik lebih mungkin terjadi," kata Owens.

Faktanya, fenomena lumpuhnya jaringan listrik akibat efek badai Matahari ini pernah terjadi dalam skala kecil.

Pada Februari 2022, abdai Matahari pernah menyebabkan bencana fatal pada puluhan satelit Starlink milik SpaceX.

Sebanyak 40 satelit Starlink lumpuh dan keluar dari jalurnya, segera setelah diluncurkan ke orbit Bumi.

Melumpukan beberapa satelit Starlink tidak cukup dengan mengacaukan akses internet global.

Untuk mengacaukan internet secara keseluruhan, maka badai Matahari harus mengganggu kabel serat optik ultra-panjang yang membenang di baweah laut dan menghubungan antar benua.

Baca juga: Apakah yang Dimaksud Indeks Sinar UV Matahari?

Foto suar matahari yang diambil instrumen Solar Dynamics Observatory milik NASA pada 2 Juli 2023. Foto ini menunjukkan bagian dari sinar ultraviolet ekstrem yang menyoroti materi yang sangat panas dalam suar.NASA/SDO Foto suar matahari yang diambil instrumen Solar Dynamics Observatory milik NASA pada 2 Juli 2023. Foto ini menunjukkan bagian dari sinar ultraviolet ekstrem yang menyoroti materi yang sangat panas dalam suar.

Kabel-kabel ini kemudian dilengkapi dengan repeater yang dapat membantu meningkatkan sinyal internet saat melintas.

Kendati kabel-kabel optik tidak rentan terhadap gelombang elektromagnetik badai Matahari, namun repeaternya cukup rentan.

Jika satu repeater padam, maka itu saja cukup untuk mematikan seluruh kabel optik.

Fatalnya, apabila banyak kabel yang offline, maka efek terburuk dari badai Matahari yang merusak perangkat tersebut dapay menyebabkan 'kiamat internet'.

Pemadaman internet global dapat berpotensi menjadi bencana besar, sebab saat mengganggu segala hal di Bumi, seperti gangguan komunikasi, rantai pasokan, sistem medis, pasar saham hingga kemampuan dasar orang untuk bekera dan berkomunikasi.

Baca juga: Apakah Dampak Fenomena Solstis Matahari 22 Desember pada Bumi?

Melindungi internet dari dampak badai Matahari

Fenomena badai Matahari dikenal juga sebagai cuaca antariksa. Badai Matahari terjadi ketika Matahari melepaskan ledakan radiasi elektromagnetik yang intens.

Gelombang energi yang dilontarkan ini akan bergerak ke luar dan berdampak pada benda-benda lain di Tata Surya, tak terkecuali Bumi.

Kiamat internet mungkin saja terjadi, apabila badai Matahari benar-benar mengacaukan salah satu perangkat internet global.

Kendati demikian, ada beberapa cara untuk dapat melindungi internet dari efek buruk badai Matahari atau cuaca luar angkasa, di antaranya sebagai berikut.

  1. Menopang jaringan listrik, satelit dan kabel bawah laur agar tidak kelebihan beban akibat masuknya arus. Termasuk memasang alat pengaman untuk mematikan jaringan secara stratgis saat badai Matahari menghantam Bumi.
  2. Cara kedua dianggap lebih murah, yakni dengan mengembangkan metode yang lebih baik untuk memprediksi badai Matahari dalam jangka panjang.

Baca juga: Apakah Dampak Gerhana Bulan Penumbra terhadap Bumi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com